Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai trend kenaikan harga beras medium, karena terkendala pasokan dari luar daerah menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.

"Kita lebih mengoptimalkan kegiatan pemantauan dan koordinasi untuk mencegah kenaikan harga beras ini," kata Kepala Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Ahmad Damiri di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan stok beras medium di Pulau Bangka 311 ton, Pulau Belitung 96,89 ton. Saat ini stok beras medium tidak terlalu banyak, tetapi masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan harga masih stabil.

Sementara itu, stok beras jenis premium untuk Pulau Bangka 1.210 ton, Belitung sebanyak 496 ton dan cukup  berlimpah dan cukup hingga empat bulan kedepannya, karena pasokan dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera berjalan lancar.

"Tingkat konsumsi beras medium masyarakat cukup rendah dibandingkan jenis premium, sehingga pelaku usaha membatasi pasokan beras murah tersebut," ujarnya.

Menurut dia trend kenaikan harga medium ini sesuai prediksi Bulog yang menyatakan akan terjadi kenaikan harga beras jenis tersebut di seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah hingga saat ini harga beras medium di pasaran masih normal dan permintaan masyarakat stabil, sehingga potensi kenaikan beras itu relatif kecil," katanya.

Namun demikian, kata dia pihaknya bersama tim satgas pangan terus memantau ketersediaan dan harga beras di pasaran.

"Apabila terjadi kenaikan harga, maka kita bersama Bulog dan distributor akan menggelar operasi pasar untuk membantu masyarakat kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," katanya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018