Toboali (Antaranews Babel) - Kelompok Kerja (Pokja) Jurnalis Bangka Selatan (Basel) bersama Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dindikbud) Basel melaksanakan workshop jurnalistik bagi guru tingkat SLTP Se-Bangka Selatan.
 

"Hari ini kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan melaksanakan pelatihan jurnalistik dengan melibatkan sebanyak 32 orang guru tingkat SLTP, " kata Ketua Pokja Jurnalis Basel, Dedy Irawan di Toboali, Rabu.

(babel.antaranews.com/Eko SR)

Ia menjelaskan kegiatan workshop ini tersebut merupakan kegiatan yang kedua digelar bersama Disdikbud Basel.

"Tahun ini kami (pokja) yang menggandeng Disdikbud. Tujuannya, kita ingin membuka ruang komunikasi publik antara media dan sekolah, agar sekolah bisa dengan mudah menyampaikan kegiatan atau sebuah pemikiran melalui tulisan artikel, video, cerpen, prestasi sekolah, prestasi guru, siswa kepada kita untuk kita publish ke media yang tergabung dalam Pokja Jurnalis," jelasnya.

(babel.antaranews.com/Eko SR)

Pada workshop tersebut, Pokja Jurnalis menyampaikan materi pengenalan jurnalistik sekolah, penulisan rilis berita serta pengambilan foto dan video.

Adapun narasumber adalah Dedy Irawan (Rakyat Pos), Antoni Ramli (Bangka Pos), Rawizar Erer (Babel Pos), Astoni (TVRI), Wiwin Suseno (Baselpos.com), Eko Septian Geboy (LKBN Antara), Martono Abeng (Berita Bangka), Andrean S (Babel Review), dan Devi (Klik Babel).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Eddy Supriadi mengatakan workshop ini merupakan langkah dan cara arif dan bijak serta edukatif dalam mengenalkan produk jurnalistik kepada para peserta guru se SMP Basel.

"Ini merupakan kegiatan yang positif dilakukan oleh Pokja Jurnalis Basel, dan saya terimakasih kepada Pokja jurnalis Basel yang telah menginisiasi dan fasilitasi kegiatan workshop tingkat guru SMP se Basel ini," katanya.

(babel.antaranews.com/Eko SR)

Selain itu, ia juga mengapresisasi Pokja Jurnalis Basel, karena kegiatan ini rutin digelar oleh Pokja Jurnalis setiap tahunnya untuk terus mengenal ilmu jurnalis kepada para guru di Basel.

"Ini moment yang tepat, dan kita harus memulai dari sekarang untuk cara menulis cara jurnalistik agar karya tulis kita bisa dikenal masyarakat luas," tukasnya.

(babel.antaranews.com/Eko SR)

 Menurutnya, guru harus berani untuk menulis, karena selama ini guru stagnan dalam penulisan jurnalnya dan ambil kesempatan ini untuk memberikan pencitraan yang baik secara individu maupun lingkungan sekitarnya.

"Karena media ini posisi yang strategis dan peran media sangat strategis untuk memberikan informasi di zaman teknologi sekarang ini dan kita coba formulasikan kedepan acara ini lebih tersosialisasi agar karya jurnal guru lebih terpopularitaskan oleh peran media," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018