Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan mencatat hingga akhir November 2018 produksi jagung di daerah itu mencapai 184,8 ton dari luas panen kebun seluas 61,6 hektar.

"Produksi jagung di Bangka Selatan pada tahun 2018 ini mengalami peningkatan sekitar 14,2 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 130 ton," Kata Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Bangka Selatan Patoni di Toboali, Jum'at.

Selain, jumlah produksi meningkat pada tahun 2018 ini jumlah luas tanam jagung juga mengalami peningkatan sebesar 13 ,4 persen menjadi 163,2 hektar dari tahun sebelumnya hanya mencapai 121,4 hektar.

"Peningkat luas tanam maupun produksi jagung ditahun 2018 karena ada bantuan dari dana APBN berupa bantuan benih dan pupuk," katanya.

Ia mengatakan dalam mengembangkan tanaman jagung pihaknya mengalami kesulitan karena harga jagung ditingkat petani masih rendah karena produksi belum kontinyu, sehingga mengakibatkan rendahnya minat petani menanam komoditi pangan tersebut.

"Untuk mengatasi kendala tersebut kami terus berupaya meningkatkan minat tanam petani dengan cara memberikan bantuan benih dan sarana produksi serta mencari perusahaan yang akan bekerjasama, mulai dari pembiaayaan sampai membeli hasil produksi petani," katanya.

Ia mengatakan dengan luas tanam yang mencapai 163,2 hektar ini, pihaknya menargetkan pada tahun 2019 mendatang produksi jagung di Bangka Selatan mencapai 1.050 ton.

"Berdasarkan luas tanam dan produksi saat ini tahun 2019 kami telah menargetkan jumlah produksi jagung meningkat menjadi 1.050 ton, " katanya.

Pewarta: Eko Septianto Rasyim

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018