Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah masyarakat terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama 2018 mencapai 768 orang atau bertambah 535 dibandingkan tahun sebelum 233 kasus, karena kesadaran masyarakat memberantas sarang nyamuk kurang.

"Dua dari 768 pasien menderita DBD yang ditangani di rumah sakit meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Mulyono di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan kasus DBD pada 2018 mengalami peningkatan cukup signifikan, karena kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan pola hidup sehat yang mulai menurun.

"Kita berharap masyarakat kembali meningkatkan PSN selama musim hujan ini, karena genangan air tempat bertelur dan berkembang biak nyamuk semakin banyak," ujarnya.

Menurut dia kasus DBD yang paling banyak ditemukan yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Tengah, sementara Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur kurang.

"Kasus DBD ini mengalami peningkatan pada Agustus, September, Oktober dan Desember tahun lalu, karena curah hujan pada bulan tersebut yang cukup tinggi," katanya.

Ia mengatakan untuk menekan angka kasus DBD awal tahun ini, Dinkes memfokuskan upaya pemberantasan sarang nyamuk di tiga kabupaten/kota, karena penemuan kasus penyakit berbasis lingkungan di daerah itu yang tinggi.

"DBD ini banyak terjadi di wilayah perkotaan, karena banyaknya genangan air tempat berkembang biak nyamuk di daerah perkotaan tersebut," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019