Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pencegahan terhadap serangan demam berdarah dengue di daerah itu harus dilakukan secara terpadu berbagai kalangan masyarakat.
"Pencegahan DBD yang menjadi prioritas nasional harus ditangani secara terpadu sampai tingkat desa dengan menggalakan perilaku hidup sehat masyarakat," kata Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imuniasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sopianto di Sungailiat, Rabu.
Surat Edaran Bupati Bangka Nomor 44/2124/Kes.2019 mengingatkan pihak Dinas Pendidikan, Kemenag Kabupaten Bangka, seluruh kepala puskesmas, serta lurah atau kepala desa untuk melakukan kewaspadaan dini terhadap serangan penyakit DBD.
Dalam surat itu, seluruh kepala sekolah, baik swasta maupun negeri, di bawah naungan Dinas Pendidikan dan kepala sekolah di bawah naungan Kemenang, diminta melibatkan para murid dalam pemantauan jentik secara berkala. Pemantauan dilakukan mereka, baik di sekolah maupun rumahnya masing-masing.
"Begitu pula kepala dusun dan ketua RT di wilayah kelurahan atau desa untuk menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah masing-masing," jelasnya.
Disarankan bagi masyarakat yang demam tinggi agar segera di bawa ke layanan fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan.
Tercatat angka penderita DBD sampai akhir 2018 mencapai 111 kasus atau mengalami peningkatan daripada 2017 yang hanya 62 kasus, sedangkan kasus yang sama sampai dengan Januari 2019 tercatat 10 kasus tersebar di sejumlah wilayah layanan puskesmas.
Ia mengatakan PSN perlu ditingkatkan, terutama pada musim hujan dan pancaroba.
Ia menjelaskan peningkatan curah hujan dapat meningkatkan perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga harus diantisipasi potensi kejadian luar biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pencegahan DBD yang menjadi prioritas nasional harus ditangani secara terpadu sampai tingkat desa dengan menggalakan perilaku hidup sehat masyarakat," kata Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imuniasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sopianto di Sungailiat, Rabu.
Surat Edaran Bupati Bangka Nomor 44/2124/Kes.2019 mengingatkan pihak Dinas Pendidikan, Kemenag Kabupaten Bangka, seluruh kepala puskesmas, serta lurah atau kepala desa untuk melakukan kewaspadaan dini terhadap serangan penyakit DBD.
Dalam surat itu, seluruh kepala sekolah, baik swasta maupun negeri, di bawah naungan Dinas Pendidikan dan kepala sekolah di bawah naungan Kemenang, diminta melibatkan para murid dalam pemantauan jentik secara berkala. Pemantauan dilakukan mereka, baik di sekolah maupun rumahnya masing-masing.
"Begitu pula kepala dusun dan ketua RT di wilayah kelurahan atau desa untuk menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah masing-masing," jelasnya.
Disarankan bagi masyarakat yang demam tinggi agar segera di bawa ke layanan fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan.
Tercatat angka penderita DBD sampai akhir 2018 mencapai 111 kasus atau mengalami peningkatan daripada 2017 yang hanya 62 kasus, sedangkan kasus yang sama sampai dengan Januari 2019 tercatat 10 kasus tersebar di sejumlah wilayah layanan puskesmas.
Ia mengatakan PSN perlu ditingkatkan, terutama pada musim hujan dan pancaroba.
Ia menjelaskan peningkatan curah hujan dapat meningkatkan perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga harus diantisipasi potensi kejadian luar biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019