Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memetakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di desa dan kelurahan, sebagai langkah pemerintah menekan angka penderita gigitan nyamuk aedes aegypti di daerah itu.

"Saat ini tim surveilans sedang memetakan kasus DBD 2018 dan tahun ini dan ditargetkan akhir Januari ini kegiatan tersebut selesai," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Mulyono di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan saat ini DBD ini menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat kasus DBD 2018 yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Jumlah masyarakat terjangkit DBD selama 2018 mencapai 768 orang atau bertambah 535 dibandingkan 2017 yang hanya 233 kasus. Dua dari 768 pasien DBD yang ditangani di rumah sakit meninggal dunia.

"Kegiatan pemetaan ini untuk mengetahui, apakah kejadian kasus di masing-masing desa dan kelurahan terjadi pemerataan, atau hanya daerah tertentu saja," ujarnya.

Menurut dia apabila hasil pemetaan kasus per desa/kelurahan menunjukan peningkatan dan merata, maka penanganan penyakit musiman ini akan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh instansi serta organisasi masyarakat  lainnya. 

"Kita masih melakukan analisis kasus, namun demikian kita sudah melakukan berbagai upaya dalam menekan kasus selama musim hujan ini," katanya.

Ia mengatakan upaya yang sedang digencarkan dalam menekan kasus DBD ini diantaranya mengitensifkan peran juru pemantau jentik nyamuk, menggalakan kembali Jumat Bersih, mengedukasi masyarakat pemberantasan sarang nyamuk dan lainnya.

"Kami berharap kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019