Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan penyelidikan kasus perompakan bersejata api di Perairan Bangka Selatan, karena meresahkan dan mengancam keamanan nelayan tradisional yang beraktivitas menangkap ikan di perairan tersebut.

"Kami terus melakukan penyelidikan kasus perompakan terhadap dua nelayan saat sedang melaut di Perairan Kabupaten Bangka Selatan dan ini merupakan atensi yang harus segera diungkap," kata Kasubdit Gakkum Dit Polairda Kepulauan Babel, AKBP Irwan Nasution di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan kronologis perompakan ini bermula disaat korban Mada Saputra alias Yunus (25) dan rekannya Heri Herdiansyah (27) sedang melaut pada Kamis (31/1) malam didatangi tiga orang tidak dikenal dengan menggunakan speed lidah bermesin 40 pk mengancam korban dengan menggunakan senjata api dan pedang.

"Kedua nelayan ini diancam dengan menggunakan senjata api jenis revolver dan senjata tajam jenis pedang, kedua pelaku ini mengambil dua mesin tempel merk kohatsu 3,5 pk. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp7.000.000," katanya.

Menurut dia sebelumnya anggota Dit Polair Polda Babel berhasil menangkap 3 orang pelaku yang diduga kuat sebagai dalang dari aksi perompakan yang terjadi di sejumlah titik perairan Bangka Selatan.

"Kemarin kita menangkap perompakan yang sama, di TKP yang sama, itu sudah ada tiga orang yang berhasil kita amankan. Satunya kena vonis tujuh ahun, satunya vonis satu tahun lebih dan satunya kita tembak mati," katanya.

Ia menambahkan ketiga pelaku perompakan tersebut dipastikan warga dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Tidak hanya itu, laporan polisi (LP) yang mereka lakukan bukan hanya satu saja, melainkan ada beberapa LP lainnya.

"Karena LP mereka banyak, kemarin satu minggu yang lalu, saya sudah dapat P21 lagi kepada perompakan yang sama. Saya imbau kepada seluruh nelayan berhati-hati terhadap speed yang datang, karena dia (perompak) modusnya malam hari," katanya.

Ia berharap nelayan yang hendak melaut mempersiapkan peralatan yang bissa digunakan untuk membela diri. Sebab, para pelaku tersebut tidak segan-segan mengancam dan melukai korban.

"Hati hati saat melaut selalu bawa alat yang bisa digunakan untuk membela diri ketika terjadi perompakan," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019