Sungailiat, Bangka (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui dinas terkait terdapat kekurangan 25 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) guna mengakomodir 62 desa dan 12 kelurahan di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman di Sungailiat, Sabtu, pihaknya sampai dengan saat ini kekurangan sebanyak 25 orang PPL untuk memaksimalkan di wilayah kerjanya.
"Jumlah PPL yang ada saat ini sebanyak 53 orang dianggap belum mampu mengakomodir secara maksimal di wilayah kerjanya dengan cakupan 62 desa dan 12 kelurahan," jelasnya.
Idealnya untuk memaksimalkan pelayanan kata dia, setiap satu desa atau satu kelurahan harus terdapat satu orang tenaga PPL.
Menurutnya, tenaga PPL memiliki peran penting sebagai ujung tombak di lapangan dalam rangka memfasilitasi program pemerintah bagi petani dalam rangka meningkaktan produktivitas sektor pertanian.
"Saya berharap, dengan adanya penerimaan PPPK untuk tenaga penyuluh dapat membantu peningkatan pelayanan dan mengurangi beban anggaran karena kalau mengangkat tenaga honor mengalami keterbatasan anggaran," jelasnya.
Ia mengatakan, peserta yang ikut tes PPPK dibidang pertanian termasuk pernyuluh pertanian lapangan, penyuluh perkebunan sebanyak sebilang orang yang terdiri tujuh pernyuluh pertanian lapangan, dua penyuluh perkebunan.
"Saya berharap sembilan tenaga penyuluh itu dapat lulus semua sehingga dapat diangkat menjadi PPPK," katanya.
Sementara masih terdapat empat orang yang belum masuk ketegori, yakni penyedia mitra tani, dan pendamping revitalisasi pertanian.
"Ke empatnya tidak dapat mengikuti tes PPPK karena di prioritas untuk penyuluh pertanian dan perkebunan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman di Sungailiat, Sabtu, pihaknya sampai dengan saat ini kekurangan sebanyak 25 orang PPL untuk memaksimalkan di wilayah kerjanya.
"Jumlah PPL yang ada saat ini sebanyak 53 orang dianggap belum mampu mengakomodir secara maksimal di wilayah kerjanya dengan cakupan 62 desa dan 12 kelurahan," jelasnya.
Idealnya untuk memaksimalkan pelayanan kata dia, setiap satu desa atau satu kelurahan harus terdapat satu orang tenaga PPL.
Menurutnya, tenaga PPL memiliki peran penting sebagai ujung tombak di lapangan dalam rangka memfasilitasi program pemerintah bagi petani dalam rangka meningkaktan produktivitas sektor pertanian.
"Saya berharap, dengan adanya penerimaan PPPK untuk tenaga penyuluh dapat membantu peningkatan pelayanan dan mengurangi beban anggaran karena kalau mengangkat tenaga honor mengalami keterbatasan anggaran," jelasnya.
Ia mengatakan, peserta yang ikut tes PPPK dibidang pertanian termasuk pernyuluh pertanian lapangan, penyuluh perkebunan sebanyak sebilang orang yang terdiri tujuh pernyuluh pertanian lapangan, dua penyuluh perkebunan.
"Saya berharap sembilan tenaga penyuluh itu dapat lulus semua sehingga dapat diangkat menjadi PPPK," katanya.
Sementara masih terdapat empat orang yang belum masuk ketegori, yakni penyedia mitra tani, dan pendamping revitalisasi pertanian.
"Ke empatnya tidak dapat mengikuti tes PPPK karena di prioritas untuk penyuluh pertanian dan perkebunan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019