Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong petani lada menggunakan tajar hidup guna memperpanjang umur panen tanaman lada yang ada didaerah itu.

"Dengan menggunakan tajar hidup umur panen lada akan jadi lebih panjang dan tentunya hal ini akan meningkatkan jumlah produktivitas komoditi tersebut di Bangka Belitung ," kata Kepala BPTP Babel, Wahyu Wibawa di Pangkalpinang, Rabu.

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang mengembangkan tajar hidup tanaman lada salah satunya dengan menggunakan kapuk randu, walaupun beberapa tanaman yang sedang dikaji juga potensial untuk digunakan. Dengan menggunakan teknologi ini pertumbuhan lada bisa mencapai lima meter.

"Selain itu dengan menggunakan kapuk randu masa panen lada petani akan lebih lama dan bisa di perpanjang hingga 15 tahun dan jelas ini pasti akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani," katanya.

Tidak hanya itu, dengan mengganti tajar mati ke tajar hidup juga dapat mengurangi penebangan pohon sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.

Warga Desa Puput Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah, H Sukri mengatakan sejak tahun 2012 sudah mulai mengembangkan tanaman lada dengan menggunakan tajar hidup kapuk randu.

"Selama menggunakan junjung hidup ini saya sudah bisa mengurangi biaya produksi termasuk diwaktu tanam. Selain itu dengan tajar hidup ini juga bisa melindungi lada dari cuaca ekstrim," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019