Koba (Antara Babel) - Para tenaga pendidik di SMK 2 Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung membiarkan siswanya melakukan aksi corat-coret seragam di lingkungan sekolah usai pengumuman kelulusan.

"Sebelumnya sudah kami peringatkan siswa tidak merusak seragam, namun luapan kegembiraan mereka tidak terbendung dan akhirnya melakukan corat-coret seragam di lingkungan sekolah," kata Kepala SMK 2 Koba, Sudarsuno di Koba, Selasa.

Ia menjelaskan, pihak sekolah sebenarnya sudah menyediakan spanduk warna putih bagi siswa yang ingin mengekspresikan kegembiraannya.

"Rupanya mereka tidak hanya mencoret spanduk tetapi juga mencoret seragam sekolah, padahal kami sudah mengingatkan sebelumnya," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, corat-coret seragam di lingkungan sekolah lebih baik dibanding mereka melakukannya di jalan raya sambil konvo-konvoi.

"Kalau di lingkungan sekolah setidaknya masih bisa kami awasi, tetapi kalau sudah di luar tentu itu di luar kemampuan kami karena sulit mengawasi siswa di luar sana," katanya.

Ia menjelaskan, pada 2014 terdapat sebanyak 120 siswa yang mengikuti ujian nasional (UN) dan semuanya dinyatakan lulus dengan hasil memuaskan.

"Kami berada peringkat enam dari 46 SMK yang ada di Provinsi Bangka Belitung. Secara peringkat sebenarnya menurun dibanding tahun lalu berada di peringkat tiga," ujarnya.

Pantauan Antara, ratusan siswa SMK 2 Koba terlihat berteriak histeris ketika pihak sekolah mengumumkan bahwa semua siswa yang mengikuti  ujian nasional dinyatakan lulus.

Kemudian para guru menegaskan kalangan siswa tidak boleh merayakan kelulusan di luar karena pihak sekolah sudah menyediakan wadah di lingkungan sekolah di antaranya spanduk warna putih untuk dicoret dan hiburan lainnya.

Namun puluhan siswa tetap saja melakukan aksi corat-coret pakaian seragam, bahkan dilakukan di depan kalangan tenaga pendidiknya sendiri.

Pewarta: Oleh Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014