Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat mulai Januari hingga Pebruari 2019 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu mulai turun setelah instansi setempat gencar melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di pemukiman masyarakat.

"Kami sejak beberapa bulan terakhir terhitung sejak akhir 2018 lalu gencar melakukan PSN di pemukiman warga, hasilnya ada penurunan kasus DBD selama dua bulan di awal tahun ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Then Suyanti di Sungailiat, Kamis.

Ia mengatakan, pada bulan Januari lalu ada sebanyak 40 kasus dan di bulan Februari sebanyak 28 kasus, dari semua kasus penderita DBD mendapat perawatan di rumah sakit selama lima hingga 10 hari saja, selanjutnya penderita dinyatakan sembuh.

Menurut dia, berdasarkan data dan pengawasan yang dilaksanakan Dinkes Kabupaten Bangka dari 68 penderita yang masuk rumah sakit tidak ada yang sampai meninggal dunia.

"Di 2018 lalu pada awal tahun ada satu yang meninggal, karena keterlambatan dirawat, mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi walau pun sempat dirawat," katanya.

Ia menambahkan, pada awal bulan Maret ini terhitung ada tiga kasus DBD yang terjadi di daerah itu, hal ini setelah dilakukan pemeriksaan ke pemukiman warga ternyata warga belum melakukan PSN sesuai arahan dan sosialisasi yang dilakukan Dinkes Kabupaten Bangka.

Penderita DBD di Kabupaten Bangka berdasarkan data yang ada masih tinggi di Kecamatan Sungailiat dan Riau Silip, sehingga pihaknya terus berusaha melakukan PSN memberantas jentik nyamuk dan menggencarkan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa.

"Kami terus berusaha, tapi warga pun harus ikut serta dengan melakukan PSN di rumah dan lingkungannya, supaya kasus DBD di daerah itu benar-benar bisa diminimalisir secara tuntas," katanya.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019