Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan mitigasi guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti di Sungailiat, Rabu, mengatakan mitigasi dengan melakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas puskesmas di wilayah yang ditemukan kasus DBD.
"Petugas puskesmas langsung melakukan penyelidikan di rumah-rumah pasien terkonfirmasi DBD, pemeriksaan jentik-jentik nyamuk, melakukan penyuluhan, pemberantasan sarang nyamuk dan 'fogging' (pengasapan)," kata dia.
Layanan pengasapan, kata dia, lakukan dengan radius 200 meter sebanyak dua kali dengan interval seminggu.
Terhitung sejak Januari hingga akhir Juni 2023, kasus DBD tercatat 13 kasus berdasarkan laporan data dari sejumlah puskesmas yang menangani pasien DBD di daerah tersebut.
Penyakit DBD yang disebabkan virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes Aegypti mudah diberantas dengan melakukan gerakan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.
Dia optimistis kasus DBD di Kabupaten Bangka tahun ini dapat ditekan seminimal mungkin sehingga tidak melampaui kasus yang sama pada 2022 yang mencapai 289 kasus.
Penyakit DBD disebabkan virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes Aegypti ini mengalami penurunan yang cukup besar dari tahun sebelumnya.
"Jika ada masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala DBD segera ke puskesmas terdekat supaya mendapat perawatan kesehatan," kata Then Suyanti.