Jakarta (Antara Babel) - PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) membutuhkan dana
restrukturisasi dan revitalisasi (RR) hingga Rp400 miliar untuk dapat
kembali beroperasi.
"Kami butuh dana setidaknya Rp300 miliar-Rp400 miliar agar Merpati
dapat kembali beroperasi menerbangi rute-rute yang saat ini kami
ditinggalkan," kata Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha di Kantor
Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Asep, berlarut-larutnya pencairan dana RR tersebut telah
mengakibatkan dana yang dibutuhkan membengkak menjadi Rp400 miliar, dari
sedianya hanya sekitar Rp150 miliar.
Ia menjelaskan, dana sebesar Rp400 miliar akan dialokasikan untuk membayar gaji pegawai yang tertunggak sekitar satu tahun.
Selain itu dana tersebut juga untuk untuk pengembalian uang tiket (refund) yang dilakukan oleh penumpang yang mengalami pembatalan pemberangkatan.
Asep menambahkan, pengajuan dana restrukturisasi dan revitalisasi
tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan setelah mendapat
persetujuan dari Kementerian BUMN.
Pada 1 Februari 2014, Merpati terpaksa menutup sebagian besar rute
penerbangan karena tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan
operasional.
Perusahaan yang didirikan 6 September 1962 tersebut, saat ini
terlilit utang hingga sekitar Rp7,3 triliun, meskipun restrukturisasi
berupa penyuntikan dana APBN terhadap perusahaan sudah berkali-kali
dilakukan.
Berita Terkait
Melihat detik-detik peluncuran wahana antariksa berawak Shenzhou-19
30 Oktober 2024 10:41
Jajaran menteri naik Pesawat Super Hercules ke Magelang
24 Oktober 2024 14:37
Jokowi pulang ke Solo dengan pesawat TNI AU via Halim
20 Oktober 2024 13:58
DJPU segera investigasi kecelakaan pesawat perintis di Pohuwato Gorontalo
20 Oktober 2024 11:09
Empat orang meninggal pada kecelakaan pesawat di Gorontalo
20 Oktober 2024 10:42
Pesawat SAM air diduga jatuh di Pohuwato Gorontalo
20 Oktober 2024 09:54
PT Timah sertifikasi K3 operator pesawat angkat dan angkut
16 Oktober 2024 18:51