Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng Dokter Spesialis Kulit dan Penyakit Kelamin RUSD Pangkalpinang, Andriansyah, guna mengedukasi masyarakat terkait penyakit kusta yang kini masih menyebar di daerah itu.
"Dengan menggandeng pakar spesialis penyakit dalam, kita harap masyarakat memahami pencegahan dini penyakit kusta," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Babel, Muhammad Henri, di Pangkalpinang, Selasa.
Dokter Spesialis Kulit dan Penyakit Kelamin RUSD Pangkalpinang, dr.Andriansyah, mengatakan, penyakit kusta sejatinya bisa disembuhkan. Oleh karena itu masyarakat di minta tidak lagi memberikan stigma yang negatif kepada para penderita kusta, karena itu akan semakin membuat penderita merasa terisolir dan akhirnya tidak mendapatkan pengobatan yang seharusnya dilakukan.
"Jika penyakit kusta ini cepat ditemukan dan cepat diobati, maka tidak akan ada efek yang lebih parah dan tidak akan mengalami kecacatan," ujarnya.
Menurut Ardiansyah, dengan sekali minum obat saja 80 persen kuman atau bakteri mycobacterium leprae yang ada dalam tubuh orang yang menderita kusta itu akan hilang.
Pasien tidak perlu takut untuk segera menemui petugas kesehatan di Pukesmas ataupun rumah sakit bila menemukan gejala-gejala penyakit kusta seperti bercak-bercak yang mati rasa dan sebagainya.
"Jika ada yang terindikasi kusta, petugas kesehatan akan segera memberikan pengobatan dan penyakit ini tidak akan menyebar atau menular ke keluarga atau masyarakat lainnya," ujarnya.
Andriansyah menambahkan, jika ditemukan satu keluarga terkena kusta, karena adanya pola hidup yang sama, yakni terpapar dengan kuman yang sama dalam anggota keluarga rumah, lingkungan tempat tinggal sama-sama kumuh, gizi sama-sama kurang, sehingga menyebabkan daya tahan tubuh pun sama-sama jelek.
Oleh karena itu, diperlukan peran Dinas Kesehatan dan instansi terkait serta masyarakat, karena jika kondisi masyarakat sudah baik dalam hal kebersihan lingkungannya, maka kondisi gizinya juga sudah baik, sehingga kusta ini akan hilang atau tereliminisasi.
"Kusta bukan penyakit keturunan, tetapi penyakit yang menular, karena itu pola hidup harus diperhatikan," ujarnya.
Dinkes Babel gandeng dokter spesialis guna edukasi masyarakat tentang kusta
Selasa, 26 Maret 2019 20:53 WIB