Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung diminta terus meningkatkan fasilitas pendukung objek wisata Hutan Pelawan di Kecamatan Namang.
"Kami sudah mengajukan peningkatakan fasilitas pendukung di objek wisata itu ke pemerintah daerah, di antaranya pembangunan jalan komblok dan fasilitas lainnya," kata Kepala Desa Namang, Zaiwan di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, Hutan Pelawan memiliki luas sekitar 200 hektare lebih yang dikelola penuh oleh pemerintah desa sebagai kawasan budidaya madu lebah, hutan konservasi dan objek wisata alam.
"Hutan Pelawan ini dikelola pemerintah desa, banyak pihak swasta yang berminat mengambil alih hutan ini tetapi kami tidak akan melepasnya," katanya.
Ia menyatakan, Hutan Pelawan merupakan satu dari kawasan wisata alam yang eksotis dan sudah dikunjungi sejumlah wisatawan lokal dan mancanegara.
"Justru itu peningkatan fasilitas sangat penting agar pengunjung menjadi betah atau ingin berlama-lama menikmati kesejukan dan keindahan hutan," ujarnya.
Ia menjelaskan, produksi madu pahit Hutan Pelawan sudah lumayan banyak bahkan sudah dipamerkan dalam berbagai kegiatan pameran di sejumlah daerah di Indonesia.
"Baru-baru ini kami memamerkan madu Pelawan dalam pekan wisata nasional di Jakarta, peminatnya cukup banyak dan bahkan ada yang memesan dalam jumlah banyak," katanya.
Ia mengatakan, pengelolaan madu Pelawan baik pengolahan, produksi dan pemasaran diserahkan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"BUMDes mengelola penuh pemasaran madu pahit, kami juga berencana terus mempromosikan madu ini melalui internet dan akan membuat website khusus memuat informasi tentang madu Pelawan," jelasnya.