Mentok, Babel (ANTARA) - Pelaku usaha minyak serai di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan usaha penyulingan berbagai jenis tanaman masih cukup potensial dikembangkan di daerah itu.
"Kabupaten Bangka Barat memiliki berbagai jenis tanaman yang bisa disuling untuk dijadikan minyak dan memiliki nilai ekonomis tinggi," kata pelaku usaha, Woro Ning Andini di Mentok, Selasa.
Menurut dia, untuk jenis tanaman rempah seperti sirih, kunyit, pandan wangi, lengkuas, salah, serai dan lainnya selama ini hanya dijual dalam bentuk segar hasil panen, padahal jika disuling akan memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi.
Ia menerangkan, harga jual satu ton serai segar sekitar Rp500.000, namun dengan sedikit sentuhan pengolahan dengan penyulingan bisa menghasilkan sekitar lima kilogram minyak yang harga jual paling murah Rp250.000 per kilogram.
"Untuk jenis tanaman rempah-rempah lainnya juga memiliki nilai jual yang hampir sama," ujarnya.
Baca juga: Warga Belolaut kembangkan usaha pembuatan minyak serai
Selain tanaman rempah, pihaknya juga pernah melakukan percobaan penyulingan terhadap sejumlah tanaman yang ada di daerah itu dan cukup diminati pasar, seperti penyulingan gaharu, gelam, kayu putih, medang, lada dan lainnya.
Menurut dia, minyak atsiri dari berbagai tanaman keras yang ada di Bangka Barat cukup tinggi nilai jualnya, namun kebutuhan pasar terbatas sehingga pihaknya belum mengembangkan penyulingan jenis itu karena keterbatasan modal usaha.
Hal ini berbeda dengan jenis minyak serai yang sampai saat ini masih cukup dibutuhkan oleh pasar industri nasional dan internasional yang bergerak di bidang usaha bahan kecantikan dan farmasi.
Dengan besarnya peluang usaha itu dia berharap ke depan warga di daerah itu bisa ikut membuka usaha sejenis atau terlibat dalam penyediaan bahan baku.
Pihaknya membuka diri untuk bekerja sama, bahkan saat ini sudah menggandeng beberapa petani untuk menanam serai dalam jumlah cukup besar di beberapa lokasi, seperti di Desa Mayang, Belolaut, Simpanggong, Kelapa, Jebus dan Desa Beruas.
"Usaha ini masih potensial seiring bertambahnya jumlah penduduk, namun bagi para pelaku usaha sejenis di Babel kami harapkan agar menjaga kualitas dengan melakukan proses penyulingan yang didukung peralatan sesuai standar," katanya.
Baca juga: Warga Bangun Pabrik Penyulingan Minyak Serai Wangi