Jakarta (ANTARA) - Setelah merekrut 1.800 Tenaga Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, Kementerian Kesehatan menambah 66 tenaga kesehatan yang terdiri atas 22 dokter dan 44 perawat guna mendukung pelayanan kesehatan bagi jamaah haji menyusul penambahan kuota jamaah haji Indonesia dari 221.000 menjadi 231.000.
Siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa tambahan tenaga kesehatan tersebut akan mendukung pelayanan bagi 22 kelompok terbang (kloter) jamaah haji tambahan.
Guna mempersiapkan tenaga kesehatan tambahan tersebut, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan pelatihan terintegrasi pada 27-29 Juni 2019.
"Semua mengikuti, tenaga bertambah, obat, vaksin, dan makanan tambahan bagi jemaah yang sakit juga kami siapkan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka.
Eka mengatakan Kementerian Kesehatan juga melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan untuk memastikan warga Muslim yang tahun ini dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi mampu menunaikan ibadah haji. Jamaah haji yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan saat ini semuanya sudah mendapatkan vaksinasi meningitis meningokokus.
Pemerintah mengimbau jamaah haji selalu menjaga kesehatan. "Jemaah haji harus menyiapkan kesehatan dengan baik, obat-obatan pribadi harus dibawa. Obat-obatan yang dibawa jangan ditaruh di koper tapi di tas tenteng. Jangan menahan kencing, banyak minum, dan banyak istirahat kalau lelah," kata Eka.
Selain menambahkan tenaga kesehatan haji, pemerintah memperbanyak fasilitas kesehatan untuk jamaah haji Indonesia di kawasan Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.
Pemerintah sudah menyiapkan dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah maupun Madinah.
KKHI Madinah yang diresmikan Mei 2019 kapasitas tempat tidur dari 50 unit menjadi 80 unit. KKHI Mekkah yang gedungnya terdiri atas 18 lantai di daerah Aziziyah Janubiah dan sudah beroperasi sejak 2017 memiliki 300 tempat tidur rawat dalam gedung 18 lantai.
Kedua KKHI, yang setara dengan rumah sakit tipe C di Indonesia, dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pemeriksaan kesehatan seperti laboratorium, apotek, ruang rontgen dan memiliki fasilitas kamar petugas kesehatan yang dapat menampung sekitar 400 orang.