Jakarta (ANTARA Babel) - Penumpang pesawat terbang dari Australia menuju Papua New Guinea dikejutkan saat melihat keluar jendela kabin pesawat. Mereka melihat seekor ular piton besar bertengger pada sayap pesawat.
Ular berjenis Amethystine python tak berbisa sepanjang tiga meter tersebut, terlihat di sayap pesawat komersial Qantas, yang terbang dari Cairns di utara Queensland menuju ibukota Papua New Guinea, Port Moresby pada Kamis waktu setempat.
"Dalam separuh perjalanan menuju Papua New Guinea, para penumpang melaporkan bahwa mereka melihat ular tersebut menemplok di sayap pesawat," ujar juru bicara Qantas kepada Reuters.
Ular yang juga dikenal sebagai scrub python tersebut dapat tumbuh hingga sepanjang 8,5 meter.
Salah satu kru maskapai tersebut mengatakan kepada media Australia, bahwa mereka menyangka laporan penumpang mengenai ular tersebut adalah lelucon belaka.
Binatang melata tersebut dipercaya dapat sampai ke sayap pesawat karena merayap dari hutan mangrove di sekitar bandar udara.
Pihak Qantas mengatakan bahwa keberadaan ular tersebut tidak berdampak penerbangan. Pesawat Bombardier Q400 dinyatakan aman untuk terus melanjutkan penerbangan saat mendarat di Port Moresby.Ular tersebut ditemukan mati saat pesawat mendarat.
(M048)
Berita Terkait
Seorang nenek tewas dililit ular piton saat hendak membuang air
8 Februari 2022 16:21
Geger ular masuk kedalam rumah, warga diminta waspada musim penghujan
1 Oktober 2020 16:32
Warga Suku Anak Dalam tewas dililit ular piton
15 Juli 2020 12:00
Warga temukan 10 karung berisi ular piton besar
8 April 2020 14:43
Damkar Kabupaten Belitung evakuasi ular piton dari kandang ayam
7 Oktober 2019 16:46
Indonesia dan Perancis perkuat kerja sama Gastronomi
13 Oktober 2018 13:01
BPDAS Baturusa perkuat kolaborasi selamatkan hutan di Bangka Belitung
29 November 2024 19:38