Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat angka pernikahan di daerah itu sejak tahun 2017 mengalami penurunan.
Kepala KUA Kecamatan Toboali, Alip di Toboali, Kamis mengatakan pada tahun 2017 pihaknya mendata ada sebanyak 500 pasangan pengantin yang menikah, di 2018 400 pasangan pengantin dan 2019 400 pengantin.
"Angka pernikahan mengalami penurunan dan ini sudah berlangsung sejak tahun 2017 silam," kata dia.
Menurut dia, berkurangnya angka pernikahan di wilayah setempat dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tidak menikah di usia dini.
"Salah satu penyebabnya turunya angka pernihakahan dikarenakan pola pikir masyarakat meningkat untuk tidak menikah di usia muda," kata dia.
Ia mengatakan untuk mengurangi angka pernikahan dini di Bangka Selatan, pihaknya gencar melakukan penyuluhan dan penyebaran informasi kepada masyarakat terkait waktu kesiapan menikah secara psikologis dan fisik.
"Secara psikologis kan kasian juga ketika seorang wanita belum siap menjadi seorang ibu rumah tangga tetapi harus menjadi IRT, kata dia.
Selain Itu, ia mengatakan pendidikan yang juga sudah berkembang menjadi landasan bagi masyarakat Bangka selatan untuk lebih dulu mengenyam pendidikan yang layak dan meniti karier sebelum membina rumah tangga.
"Dibandingkan menikah dalam usia dini lebih baik meningkatkan kualitas pendidikan terlebih dahulu sebelum menikah," kata dia.
Berita Terkait
Pelaksanaan pilkada serentak di Bangka Selatan berjalan lancar
28 November 2024 14:08
Raih 84,5 persen suara versi hitung internal, Riza Herdavid: Mohon doanya jadi pemimpin amanah
27 November 2024 21:50
Pasangan Hidayat Arsani-Hellyana unggul 61,4 persen di Bangka Selatan versi hitung internal
27 November 2024 20:46
Anggota DPRD Bangka Selatan pantau pemungutan dan penghitungan surat suara pilkada
27 November 2024 17:15
Hitung internal, Hidayat Arsani-Hellyana sementara unggul telak di Bangka Selatan
27 November 2024 16:27