Pangkalpinang (ANTARA) - Direktur RSUP Ir Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Armayani Rusli menyatakan seorang pasien berusia 71 tahun "suspect" virus COVID-19 yang diisolasi di rumah sakit tersebut mengalami sesak nafas dan demam tinggi, sehingga pengunjung dilarang membesuk pasien guna mencegah penularan virus tersebut.
"Pasien sudah di ruangan isolasi, tidak boleh dibesuk keluarga. Perawat dan dokter yang masuk juga menggunakan pakaian khusus sekali pakai untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," kata Armayani Rusli di Pangkalpinang, Senin.
Baca juga: Dinas Kesehatan Bangka awasi pasien diduga terindikasi COVID-19
Ia mengatakan saat ini sudah ada tiga orang dokter spesialis paru-paru, penyakit dalam dan jantung yang mengawasi pasien berusia 71 tahun asal Sungailiat Kabupaten Bangka yang terindikasi virus COVID-19 setelah melakukan perjalanan ke Singapura pekan lalu.
Sebelum ke Bangka, pasien tersebut sempat ke Jakarta dan Bogor. Di bandara Cengkareng-Jakarta, pasien sempat diperiksa kesehatannya dan mendapat kartu kuning yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sehat.
Baca juga: RSUP Soekarno Bangka Belitung isolasi warga diduga terinfeksi virus corona
Namun, katanya, setelah empat hari di Bangka pasien mengalami panas tinggi dan sesak napas sehingga dirawat di Rumah Sakit Sungailiat dan dirujuk ke RSUP Ir.Soekarno, karena terindikasi COVID-19.
"Saat ini kondisi pasien dalam keadaan sadar, namun tetap menggunakan masker. Tadi (Minggu, 16/2) malam Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga sudah turun tangan, sampel darah dan dari tenggorokan pasien sudah kita ambil dan kita kirim ke Jakarta. Semoga dalam tiga hari ke depan hasilnya sudah keluar," katanya.
Baca juga: Tiga dokter awasi pasien terindikasi corona di RSUP Soekarno
Ia berharap semoga hasil pemeriksaan dari kondisi pasien tidak mengkhawatirkan dan pasien tidak positif terkena virus COVID-19 karena pasien juga memiliki riwayat penyakit lain, seperti jantung, hipertensi dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).
"Saat ini pasien dalam pengawasan ketat dan kita sudah berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan, Dinkes dan Gubernur Babel. Semoga hasil pemeriksaan pasien tidak mengkhawatirkan dan bisa ditangani," demikian Armayani Rusli .
Baca juga: Seorang warga Sungailiat terindikasi virus corona
Berita Terkait
Kemenkes: Pandemi COVID-19 momen belajar untuk hadapi virus X
3 Maret 2024 21:53
Subvarian baru virus corona JN.1 menyebar cepat di AS
21 Desember 2023 14:38
Kemenkes: Belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
19 Desember 2023 16:06
Penularan virus COVID-19 varian JN.1 ditemukan di Jakarta dan Batam
19 Desember 2023 09:31
Pneumonia di China bukan virus baru seperti COVID-19
29 November 2023 13:56
Satgas: Sejak munculnya COVID-19 sebanyak 12.347 warga Bangka terpapar
16 Mei 2023 14:41
WHO: COVID-19 akan tetap ada
27 April 2023 23:09
Satgas: Kabupaten Bangka bertekad menuju wilayah aman virus corona
6 Januari 2023 16:04