Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin membuka Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang diikuti 1.000 lebih ulama se-Indonesia dan Asia Tenggara.
"Melalui kongres ini, saya mendorong para ulama dapat merumuskan rekomendasi-rekomendasi dan program yang solutif bagi kepentingan umat dan negara, terutama dalam peningkatan sumber daya manusia serta kesejahteraan masyarakat," kata Wapres Ma'ruf Amin saat menyampaikan sambutan pembukaan KUII VII di Pangkalpinang, Rabu malam.
Ia optimistis peran para ulama menjadi salah satu kunci keberhasilan dan meluruskan cara berpikir, bersikap dalam mencegah gerakan radikalisasi, kontraradikalisasi, dan deradikalisasi di masyarakat.
"Ulama diharapkan dapat membangun implementasi yang sejuk di tengah masyarakat sehingga dapat merawat harmonisasi dalam dakwah Islam," ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, ulama harus menghindari narasi-narasi kebencian, konflik, permusuhan agar suasana lebih kondusif.
"Pada kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi panitia KUII VII/2020 dan diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat harmonisasi pergerakan umat Islam di Indonesia dalam mengawal kiblat bangsa, agar arah pembangunan nasional sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," katanya.
Ia berharap, KUII tahun ini dapat menyusun desain perjuangan umat Islam terbaru, terutama mengonsolidasikan peran umat lintas sektor demi terwujudnya kemaslahatan umat dan bangsa yang lebih adil serta beradab.
Ketua Panitia Pelaksana KUII VII/2020, Ustadz Muhamad Zaitur Rasim, mengatakan berdasarkan hasil pertemuan komite, Provinsi Kepulauan Babel ditentukan sebagai lokasi kongres yang berlangsung pada 26 hingga 29 Februari 2020 dengan jumlah peserta dan panitia lebih dari 1.000 orang, baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain KUII VII/2020, kegiatan juga diisi dengan seminar halal internasional, dalam hal turisme dengan peserta 760 orang, dengan total anggaran Rp4 miliar terdiri atas dana hibah Pemprov Kepulauan Babel, Kas MUI dan bantuan pihak lainnya serta sponsor.
"Materi yang dibahas dalam KUII VII ini meliputi tujuh bidang, di antaranya politik, ekonomi, pendidikan dan budaya, hukum, filosofis Islam, filantropis Islam, media, ditambah dengan satu komisi khusus rekomendasi dan deklarasi Babel," katanya.