Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin mendorong Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi provinsi halal sebagai langkah awal pemerintah menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal di dunia.
"Babel mau menjadi provinsi halal yang memulai produsen halal di Indonesia," kata Ma'ruf Amin, saat membuka Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII, di Pangkalpinang, Rabu malam.
Ia mengatakan selama ini Indonesia hanya sebagai konsumen halal terbesar dunia dan belum menjadi produsen. "Karena itu, kita ingin Indonesia ke depannya menjadi produsen terbesar halal di dunia," kata Ma'ruf.
"Saat ini beberapa provinsi sudah ingin membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) halal, misalnya Provinsi Riau, Banten yang sudah meminta KEK halal," ujar Ma'ruf pula.
Menurut dia, selama ini Pemerintah dan MUI hanya bisa memberi stempel halal, bahkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, negara di Eropa, Jepang, Australia, Korea Selatan meminta pengakuan halal dari Indonesia.
"MUI sangat luar biasa, karena bisa menancapkan halal di negara-negara maju, tetapi juga merah putih di negara-negara maju tersebut. Tetapi balik lagi hanya stempel bukan sampel produk negara-negara maju tersebut," katanya pula.
Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan mengatakan Provinsi Kepulauan Babel terus memajukan kegiatan ekonomi dengan mengedepankan ekonomi halal di Negeri Serumpun Sebalai ini.
Karena itu, pemerintah povinsi terus melakukan seminar-seminar seperti seminar Bangka Belitung internasional halal yang digelar Rabu siang.
"Kami memohon kesediaan Bapak Wapres Ma'ruf Amin dan seluruh peserta KUII VII tahun ini yang nantinya keluar suatu kebijakan dan deklarasi yang mengedepankan ekonomi umat khususnya umat Islam. Jangan kita bersibuk diri menghabiskan energi mengurus suatu perbedaan, tetapi urusan yang sangat penting bagaimana Islam tampil menguasai ekonomi di rumahnya sendiri," katanya pula.
Ia menambahkan ekonomi umat Islam harus dikuasai, karena kita mayoritas Islam. Karena itu, pada kongres ulama se-Indonesia ini diharapkan bersama-sama memajukan umat dan ekonomi halal di bumi Indonesia.
"Naif rasanya, ketika negara kita mayoritas Islam tetapi persentase ekonomi halalnya Indonesia tidak termasuk sebagai negara produsen produk halal," katanya lagi.