Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengusulkan penutupan sementara bandara dan pelabuhan ke Pemerintah Pusat, guna mencegah masuk dan menyebarnya virus corona (COVID-19) di negeri serumpun sebalai itu.
"Hari ini kita akan sampaikan rencana penutupan sementara bandara dan pelabuhan di Pulau Bangka dan Belitung ke pemerintah pusat," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.
Baca juga: AP-2 bantah isu penutupan Bandara Depati Amir
Ia mengatakan usulan penutupan sementara Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bandara Hanandjoedin Belitung dan Pelabuhan Pangkalbalam berdasarkan masukan dan usulan dari pemerintah kabupaten/kota, tim dokter penanganan dan pencegahan COVID-19 dan masyarakat untuk mencegah masuknya virus corona di pintu-pintu masuk tersebut.
"Usulan ini akan kita sampaikan hari ini dalam rapat bersama Menteri Dalam Negeri di Jakarta," ujarnya.
Ketua Satgas Pencegahan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa mengatakan potensi masuknya virus corona melalui bandara dan pelabuhan besar, karena Bangka Belitung masih terbuka untuk dikunjungi masyarakat luar daerah.
Baca juga: Cegah virus Corona, Angkasa Pura II terus monitor pesawat kargo dari China
"Kita merupakan provinsi kepulauan dan sangat terbuka untuk dikunjungi wisatawan dan masyarakat lainnya melalui pelabuhan dan bandara," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data, jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Depati Amir Pangkalpinang mencapai 100.000 per hari, Bandara Hanandjoedin Belitung 10.000 penumpang per hari.
Sementara itu, jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Pangkalbalam, Tanjung Kalian, Belinyu, Tanjung Pandan, Tanjung Batu Belitung dan pelabuhan lainnya mencapai ribuan penumpang per hari.
"Ini tentu memberikan pengaruh, dimana saat ini sudah 18 provinsi yang terjangkit virus corona ini dan penyebarannya Babel sudah dikelilingi provinsi-provinsi terpapar COVID-19 ini," katanya. ***3***