Muntok (Antara Babel) - Ratusan pengunjung setiap hari memadati Pesanggrahan Menumbing Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung untuk berlibur sekaligus mengenang perjuangan para pahlawan Kemerdekaan RI yang pernah diasingkan di lokasi itu.
"Setiap hari sejak masa libur Idul Adha seminggu yang lalu pengunjung masih ramai, yaitu sekitar 500 orang lebih setiap harinya," ujar juru kunci Pesanggrahan Menumbing Mas Tejo di Muntok, Jumat.
Ia mengatakan, pengunjung sebagian besar dari sejumlah kecamatan yang ada di daerah itu, namun tidak jarang yang berasal dari luar daerah di Babel.
"Banyak juga pengunjung yang sengaja datang dari Pulau Jawa dan Sumatera, bahkan ada beberapa dari luar negeri seperti Arab Saudi, Uzbekistan dan beberapa negara Asia Tenggara," kata dia.
Ia mengatakan, potensi sejarah yang berpadu dengan keasrian lokasi pesanggrahan yang terletak di puncak Gunung Menumbing menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Pesanggrahan Menumbing yang bisa ditempuh dari pusat Kota Muntok dalam waktu sekitar 15 menit selama ini memang menjadi ikon wisata di Kabupaten Bangka Barat.
"Mungkin karena letak Muntok yang berada di ujung barat Pulau Bangka, jadi mudah dijangkau pengunjung yang kebetulan datang dari Pulau Sumatera," kata dia.
Gunung Menumbing yang berketinggian 445 meter di atas permukaan laut, memiliki suasana cukup sejuk untuk dijadikan tempat beristirahat melepas kepenatan aktivitas sehari-hari.
"Kami berharap kunjungan wisatawan semakin meningkat seiring meningkatnya fasilitas yang dibangun pemkab setempat, seperti gazebo, kolam renang, penginapan, ruang karaoke dan lainnya," kata dia.
Seiring semakin meningkatnya jumlah pengunjung ke lokasi tersebut, diharapkannya ke depan pemkab membangun lokasi parkir yang lebih memadai.
"Lokasi parkir yang ada sekarang hanya cukup untuk belasan mobil dan puluhan sepeda motor, kami berharap pemkab bisa memikirkan untuk membangun lokasi parkir baru sehingga kendaraan tidak langsung naik ke depan pesanggrahan," kata dia.
Menurutnya, jika kendaraan tidak masuk ke depan pesanggrahan tentu pengunjung akan lebih nyaman menikmati suasana sejuk di lokasi itu tanpa gangguan hilir mudik kendaraan yanng keluar masuk.