Muntok, (ANTARA Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, pada 2013 akan menambah luas areal tanam durian varietas namlung seluas 20 hektare di seluruh kecamatan di daerah itu.
"Rencananya perluasan lahan itu akan kami manfaatkan untuk memperbanyak pohon durian unggul naional yang terbukti memenuhi kualifikasi buah ekspor sehingga ke depan produksinya bisa lebih memiliki nilai tambah," ujar Kapala Dinas Pertanian dan Peternakkan Kabupaten Bangka Barat, Suhadi di Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan, perluasan lahan yang akan dikelola langsung oleh petani itu sedang disusun, namun kemungkinan tidak semua proposal pengajuan yang masuk bisa disetujui karena keterbatasan anggaran yang ada.
Upaya perluasan areal tanam tahun ini merupakan kali ke tiga dilakukan setelah pada 2012 pemkab membuka seluas 30 hektare dan 2011 membuka 50 hektare yang tersebar di enam kecamatan meliputi Kecamatan Muntok, Simpang Teritip, Kelapa, Tempilang, Jebus dan Parittiga.
"Hanya kelompok tani dan petani yang benar-benar siap yang akan mendapatkan bantuan tersebut, ini juga salah satu pertimbangan kami agar bantuan bermanfaat dan tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan, bibit yang disediakan untuk keperluan itu akan diambilkan bibit durian varietas unggul nasional Namlung Petaling DR-06 dan jika masih kurang akan diambilkan bibit durian lokal yang memenuhi kualitas standar ekspor.
Ia mengatakan, khusus untuk bibit durian lokal yang menang kontes beberapa waktu lalu belum bisa disediakan bibitnya karena saat ini petugas masih dalam tahap identivikasi induk batang.
"Proses identifikasi cukup lama, jadi para petani yang ingin menanam jenis itu kami harapkan bersabar, mungkin tahun depan baru bisa terealisasi," ujarnya.
Ia menjelaskan, proses identifikasi tersebut ditargetkan selesai awal tahun ini dan akan dilanjutkan dengan pembibitan untuk memperbanyak benih unggul yang teknisnya diserahkan ke Balai Benih di Kecamatan Kelapa.
Menurut dia, dipilihnya delapan jenis induk durian pemenang kontes tersebut karena durian itu memenuhi kualifikasi dan berpeluang untuk dijadikan buah ekspor, baik dari sisi rasa, bentuk, ketebalan maupun bobot buah.
Berdasarkan penilaian juri yang didatangkan langsung dari Balai Penelitian Buah Solok, kata dia, delapan pemenang kontes itu dinyatakan layak dan memenuhi syarat dijadikan buah ekspor.
Untuk itu, lanjutnya, pemkab ke depan akan fokus pada pengembangan durian hasil pembibitan dari induk pemenang kontes tersebut yang sudah terbukti berkualitas tinggi.
Ia mengatakan, rata-rata usia induk durian itu sudah sangat tua atau sekitar 40 tahun yang dikhawatirkan jika tidak diikuti dengan peremajaan, induk akan mati.
"Langkah peremajaan ini kami harapkan bisa sebagai langkah antisipasi, sebelum induknya mati, toh dengan langkah ini juga pemilik batang induk terbantu karena mereka bisa menjual bibit tersebut ke masyarakat langsung dan kami yakin harganya juga cukup menjanjikan," kata dia.
Menurut dia, masih banyak durian lokal yang memiliki kualifikasi dijadikan durian unggul lokal karena daerah itu secara tradisi memang menjadi sentra durian berkualitas.
"Namlung Petaling yang sudah menjadi varietas unggul nasional itu asli Bangka Barat, jadi kami yakin sejak dahulu daerah ini memang memiliki tradisi kuat menghasilkan durian unggul, untuk itu kami akan terus menjaring durian yang ada untuk memperbanyak jenis variasi durian unggul lokal," kata dia.
Ia mengatakan durian lokal masih menjadi primadona dan banyak diburu konsumen lokal dan luar daerah sehingga selalu kekurangan memenuhi permintaan pasar.
"Dengan adanya program perluasan areal tanam durian lokal, kami targetkan 10 tahun mendatang, bukan hanya permintaan pasar dalam negeri yang bisa dipenuhi, namun kami akan coba tembus pasar ekspor," katanya.
