Jakarta (Antara Babel) - Meski hingga saat ini belum ditemukan kasus
Ebola di Indonesia, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengenali
empat gejala terjangkit virus berbahaya tersebut.
Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Prof.
dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P, MARS, DTM&H, DTCE, menuturkan ada
empat gejala yang menjadi indikasi kuat seseorang terjangkit penyakit
Ebola, khususnya bagi mereka yang baru pulang dari negara-negara
terjangkit.
Empat gejala itu yakni demam yang tidak diketahui
penyebabnya, nyeri otot hebat, gangguan saluran pencernaan, dan
manifestasi pendarahan.
"Bila ada yang baru datang dari negara
yang terjangkit Ebola, lalu dia demam, maka belum tentu demam tersebut
diakibatkan oleh virus Ebola. Bisa saja dikarenakan penyakit lain. Namun
memang, waspada dan kehati-hatian kita perlukan," kata Prof. dr.
Tjandra.
Sebelumnya, media memberitakan tentang pasien dari
Madiun dan Kediri yang diduga terinfeksi Ebola. Keduanya termasuk di
antara 28 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pada 26 Oktober 2014 lalu
kembali ke Tanah Air setelah menyelesaikan pekerjaan di Liberia.
Saat
tiba di Bandara Soekarno Hatta, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP) langsung memeriksa seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang baru
tiba dari Liberia‎. Berdasarkan pemeriksaan, tidak ada seorangpun dari
mereka yang sakit.
Demi kewaspadaan dan kehati-hatian, pihak RS mengambil tindakan dengan merawat pasien terduga Ebola di ruang isolasi.
Selain
pemeriksaan dan pemantauan gejala klinis, pasien terduga Ebola juga
diambil spesimen darahnya untuk dikirim ke laboratorium Balitbangkes
Kemenkes RI di Jakarta. Hasil pemeriksaan akan keluar paling lambat 48
jam setelah sampel diterima Laboratorium.
“Seluruh sampel memang
harus diperiksa di Laboratorium kami, karena minimal harus memenuhi
persyaratan BSL-3‎ dengan ekstraksi virus di BSC-3â€, ujar Prof. dr.
Tjandra.
Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium
Balitbangkes, hasilnya menunjukkan bahwa kedua pasien tersebut tidak
terinfeksi virus Ebola.
"Dari pembacaan hasil PCR dengan
elektroforesis maka semua dilaporkan 'no band', artinya semua sampel
dari kasus Madiun dan Kediri hasilnya negatif Ebola, bukan sakit Ebola,"
katanya.
Sebagai tindak lanjut, ujarnya, para TKI yang baru pulang dari
negara yang terjangkit Ebola akan diberi penyuluhan untuk waspada
terhadap kesehatannya dalam 21 hari ke depan.
Ia menjelaskan pula
bahwa sekitar satu bulan lalu Balitbangkes sudah memeriksa tiga sampel
dari dua warga negara Indonesia dan satu warga negara asing yang diduga
terinfeksi virus Ebola. Hasil pemeriksaan menunjukkan keduanya tidak
terjangkit penyakit mematikan itu.
Berita ini disiarkan
oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
RI. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi sehatnegeriku.com.
Waspadai Ebola, Kenali Gejalanya
Jumat, 14 November 2014 13:40 WIB