• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News babel
Kamis, 25 Desember 2025
Antara News babel
Antara News babel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
      LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      Rabu, 24 Desember 2025 23:04

      Mendagri imbau momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tidak dirayakan secara berlebihan

      Mendagri imbau momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tidak dirayakan secara berlebihan

      Rabu, 24 Desember 2025 22:14

      Menag ajak umat Kristiani rawat kasih dan iman dari keluarga

      Menag ajak umat Kristiani rawat kasih dan iman dari keluarga

      Rabu, 24 Desember 2025 21:49

      Pramono resmi umumkan UMP Jakarta 2026 sebesar 5,7 juta

      Pramono resmi umumkan UMP Jakarta 2026 sebesar 5,7 juta

      Rabu, 24 Desember 2025 15:56

      Hoaks! Video Panglima TNI Agus Subianto ucapkan selamat hari kemerdekaan Papua Barat

      Hoaks! Video Panglima TNI Agus Subianto ucapkan selamat hari kemerdekaan Papua Barat

      Rabu, 24 Desember 2025 15:13

  • Mancanegara
      Zohran Mamdani janji lawan Islamofobia di New York jelang menjabat

      Zohran Mamdani janji lawan Islamofobia di New York jelang menjabat

      Rabu, 24 Desember 2025 23:10

      Belgia ajukan intervensi kasus genosida Israel di ICJ

      Belgia ajukan intervensi kasus genosida Israel di ICJ

      Rabu, 24 Desember 2025 10:32

      Indonesia resmi diajukan sebagai calon Presiden Dewan HAM PBB

      Indonesia resmi diajukan sebagai calon Presiden Dewan HAM PBB

      Rabu, 24 Desember 2025 10:08

      Iran alami krisis air

      Iran alami krisis air

      Rabu, 24 Desember 2025 8:56

      Jenderal senior Rusia tewas dalam ledakan bom mobil di Moskow

      Jenderal senior Rusia tewas dalam ledakan bom mobil di Moskow

      Selasa, 23 Desember 2025 13:15

  • Bangka Belitung
    • Pangkal Pinang
    • Bangka
    • Bangka Tengah
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
    • Belitung
    • Belitung Timur
    • Lingkungan
        UBB dorong peran masyarakat lindungi Arwana Kelesak di Bangka Barat

        UBB dorong peran masyarakat lindungi Arwana Kelesak di Bangka Barat

        Jumat, 19 Desember 2025 18:34

        PT Timah terapkan pemulihan lingkungan berkelanjutan lingkar tambang

        PT Timah terapkan pemulihan lingkungan berkelanjutan lingkar tambang

        Rabu, 17 Desember 2025 14:53

        PT Timah tanam 5.000 mangrove di Pantai Kobel mitigasi bencana

        PT Timah tanam 5.000 mangrove di Pantai Kobel mitigasi bencana

        Jumat, 12 Desember 2025 20:31

        YKAN - Pemprov Babel siapkan tujuh aksi pulihkan mangrove

        YKAN - Pemprov Babel siapkan tujuh aksi pulihkan mangrove

        Selasa, 9 Desember 2025 9:58

        Pemprov Babel-YKAN selaraskan rencana pemulihan ekosistem mangrove

        Pemprov Babel-YKAN selaraskan rencana pemulihan ekosistem mangrove

        Senin, 8 Desember 2025 21:39

    • Olahraga
        PT Timah dukung

        PT Timah dukung "PM Swimming Competition" 2025 cetak atlet renang Babel

        Rabu, 24 Desember 2025 18:51

        Rizki dan Rahmat akan tampil di kelas yang berbeda di Olimpiade 2028

        Rizki dan Rahmat akan tampil di kelas yang berbeda di Olimpiade 2028

        Rabu, 24 Desember 2025 16:53

        Klub-klub besar tertarik, Antoine Semenyo diharapkan tetap di Bournemouth

        Klub-klub besar tertarik, Antoine Semenyo diharapkan tetap di Bournemouth

        Rabu, 24 Desember 2025 14:45

        Franck Kessie: Pantai Gading siap pertahankan gelar Piala Afrika

        Franck Kessie: Pantai Gading siap pertahankan gelar Piala Afrika

        Rabu, 24 Desember 2025 13:43

        Mikel Arteta memuji mental Arsenal usai menang adu penalti atas Palace

        Mikel Arteta memuji mental Arsenal usai menang adu penalti atas Palace

        Rabu, 24 Desember 2025 13:33

    • Gaya Hidup
        Selebritas yang merayakan Natal di luar negeri

        Selebritas yang merayakan Natal di luar negeri

        Rabu, 24 Desember 2025 14:17

        "Comic 8 Revolution" sajikan parodi klenik yang guncang kekuasaan

        Selasa, 23 Desember 2025 20:05

        Honda Babel resmi luncurkan All New Honda Vario 125 di Pangkalpinang

        Honda Babel resmi luncurkan All New Honda Vario 125 di Pangkalpinang

        Selasa, 23 Desember 2025 10:34

        Psikolog: libur sekolah momen edukatif orang tua ajarkan kemandirian

        Psikolog: libur sekolah momen edukatif orang tua ajarkan kemandirian

        Senin, 22 Desember 2025 9:47

        Tiga amal jariyah yang tak terputus, lengkap dengan dalil hadis

        Tiga amal jariyah yang tak terputus, lengkap dengan dalil hadis

        Minggu, 21 Desember 2025 22:39

    • Opini
        Tambang, kuasa tafsir dan ketegangan elite NU

        Tambang, kuasa tafsir dan ketegangan elite NU

        Rabu, 24 Desember 2025 10:38

        Mengelola manusia dengan rasa

        Mengelola manusia dengan rasa

        Rabu, 24 Desember 2025 9:20

        Menjaga upah, menjaga martabat

        Menjaga upah, menjaga martabat

        Rabu, 24 Desember 2025 9:00

        Ibu di tengah zaman baru

        Ibu di tengah zaman baru

        Senin, 22 Desember 2025 12:50

        Ketika darat dan laut bertaut

        Ketika darat dan laut bertaut

        Senin, 22 Desember 2025 9:43

    • English News
        Erick Thohir Indonesia men's badminton gold at Sea Games

        Erick Thohir Indonesia men's badminton gold at Sea Games

        Kamis, 11 Desember 2025 10:42

        State must not lose against illegal tin mining: Defense Minister

        State must not lose against illegal tin mining: Defense Minister

        Rabu, 19 November 2025 21:31

        KPK backs Prabowo's move to use seized assets for school smartboards

        KPK backs Prabowo's move to use seized assets for school smartboards

        Rabu, 19 November 2025 9:56

        Prabowo confers National Hero titles on Soeharto, nine figures

        Prabowo confers National Hero titles on Soeharto, nine figures

        Senin, 10 November 2025 14:27

        Prabowo and Indonesia's active role for lasting peace in Gaza

        Prabowo and Indonesia's active role for lasting peace in Gaza

        Jumat, 17 Oktober 2025 14:24

    • Pariwisata dan Multikultur
      • Pangkalpinang
      • Bangka
      • Bangka Tengah
      • Bangka Barat
      • Bangka Selatan
      • Belitung
      • Belitung Timur
      • Foto
        • Evakuasi remaja tenggelam di Muara Sungai Kurau

          Evakuasi remaja tenggelam di Muara Sungai Kurau

          Rabu, 24 Desember 2025 11:33

          Latihan penanganan kecelakaan pesawat di Pangkalpinang

          Latihan penanganan kecelakaan pesawat di Pangkalpinang

          Selasa, 9 Desember 2025 18:25

          Tumpukan batang kayu dan lumpur hambat akses ke Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang

          Tumpukan batang kayu dan lumpur hambat akses ke Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang

          Sabtu, 6 Desember 2025 11:16

          Kekompakan Gubernur dan Wagub Babel Senam Bedincak

          Kekompakan Gubernur dan Wagub Babel Senam Bedincak

          Jumat, 21 November 2025 17:03

          Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bangka

          Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bangka

          Rabu, 5 November 2025 11:09

      • Video
        • UMKM Bangka Belitung terima bantuan alat produksi senilai Rp561 juta

          UMKM Bangka Belitung terima bantuan alat produksi senilai Rp561 juta

          Rabu, 24 Desember 2025 15:24

          Bandara Depati Amir layani ribuan penumpang pada puncak mudik nataru

          Bandara Depati Amir layani ribuan penumpang pada puncak mudik nataru

          Selasa, 23 Desember 2025 20:46

          Donor darah dan pembagian sembako meriahkan HKSN di Pangkalpinang

          Donor darah dan pembagian sembako meriahkan HKSN di Pangkalpinang

          Selasa, 23 Desember 2025 8:21

          Cek Kesehatan Gratis warnai peringatan hari ibu di Babel

          Cek Kesehatan Gratis warnai peringatan hari ibu di Babel

          Jumat, 19 Desember 2025 18:19

          Pangkalpinang musnahkan 1,4 juta rokok ilegal dan 31,3 liter MMEA

          Pangkalpinang musnahkan 1,4 juta rokok ilegal dan 31,3 liter MMEA

          Kamis, 18 Desember 2025 17:36

      Negeri Kaya Yang Selalu Banjir

      Minggu, 16 November 2014 15:40 WIB

      Negeri Kaya Yang Selalu Banjir

      Pekanbaru (Antara Babel) - Teriakan "banjir... banjir...." dilakukan kebanyakan warga di sebagian wilayah kabupaten/kota di Riau saat puncak musim hujan, namun ketika kemarau, mereka malah mengeluhkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan penyebab polusi asap.

      Apa yang salah?
      Pakar lingkungan berpendapat, ekskalasi bencana alam akan terus meningkat setiap tahun disebabkan berbagai hal, mulai dari kondisi cuaca yang semakin tak menentu, hingga pola hidup masyarakat yang kurang bersahabat.

      Contoh sederhana makin "menggilanya" berbagai bencana terpetakan di Negeri Kaya Provinsi Riau. Mulai dari banjir, kabut asap akibat dampak dari maraknya kebakaran hutan dan lahan hingga kekeringan.

      Setelah jutaan jiwa terbelenggu asap, giliran banjir mengancam aktivitas warga di sejumlah daerah di Provinsi Riau. Bahkan di Kabupaten Kuantan Singingi, dilaporkan bencana itu telah merendam sedikitnya 1.942,5 hektare lahan sawah.

      "Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah, bahkan puluhan rakit dompeng miliki penambang emas tanpa izin (PETI) juga hanyut terbawa arus," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Kuantan Singingi (Kuansing) Maisir di Teluk Kuantan, Sabtu (15/11).

      Ia mengatakan, saat musim hujan tiba, masyarakat mulai merasakan kesedihan, karena banjir akan meluluhkan sejumlah areal pertanian bahkan sejumlah ternak pun banyak yang mati dan hanyut.

      Banjir tahunan yang terjadi juga membuat warga petani tidak bisa turun ke ladang dan ke kebun getah untuk menyadap. Hal ini akan mengakibatkan warga terganggu ekonomi sehari-hari.

      Sebelumnya juga dilaporkan musibah banjir melanda Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu pada Kamis (13/11), mengakibatkan ribuan rumah yang berada di dua kabupaten itu terendam.

      Banjir dilaporkan juga mengakibatkan sejumlah aktivitas pendidikan serta pertanian di sebagian kawasan di dua kabupaten itu menjadi terganggu.

      Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, untuk banjir di Kabupaten Kampar terjadi sejumlah desa yang berlokasi di tiga kecamatan, meliputi Kecamatan Tapung Hulu, Kampar Kiri, serta Kampar Kiri Hulu dan ada juga di wilayah kecamatan lainnya dengan ketinggian air lebih rendah.

      Untuk di Kabupaten Rokan Hulu, ribuan rumah di empat kecamatan meliputi Kecamatan Tandun, Kabun, Rambah dan Kecamatan Rambah Hilir turut terendam dengan ketinggian air yang beragam mulai 0,5 meter hingga 2 meter.

      Banjir terparah menurut BPBD terjadi di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kawasannya dekat perbukitan yang kemudian mangakibatkan air bah.

      Pemerintah daerah di dua kabupaten itu dikabarkan telah meninjau sejumlah lokasi banjir terparah dan bersiap menyalurkan bantuan seperti makanan dan peralatan tenda darurat.


      Puncak Hujan
      Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan saat ini sebagian besar wilayah di Provinsi Riau telah memasuki puncak musim hujan yang dapat berdampak pada terjadinya banjir khususnya untuk Riau bagian barat.

      "Secara umum peluang terjadinya hujan berintensitas ringan-sedang hampir di seluruh wilayah kabupaten/kota atau kota-kota besar di Riau," kata analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Ibnu Amiruddin.

      Ia menjelaskan, peluang hujan mulai sore, malam atau dini hari dengan intensitas yang bervariasi, sebagian ringan dan sebagian besar hujan sedang.

      Untuk hujan intensitas sedang, lanjutnya, berpeluang besar terjadi di wilayah Riau bagian Barat meliputi Kabupaten Kampar, Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi dan sebagian besar Rokan Hulu serta di bagian barat Kabupaten Rokan Hilir.

      Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan saat ini sebagian besar wilayah di Provinsi Riau telah memasuki puncak musim hujan yang dapat menimbulkan angin kencang di sejumlah kabupaten/kota.

      "Pada November ini merupakan puncak musim hujan dan peluang terjadinya angin kencang cukup tinggi untuk sejumlah wilayah kabupaten/kota di Riau," kata analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Ibnu Amiruddin.

      Angin kencang dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer per jam atau lebih dari itu menurut dia berpotensi menyebabkan berbagai peristiwa merugikan bagi masyarakat, seperti pohon tumbang, atap rumah terbang dan lainnya.

      Namun menurut dia, peluang untuk terjadinya angin puting beliung sangat kecil karena wilayah yang memang tidak rentan terjadi peristiwa tersebut.

      Sebelumnya dilaporkan bahwa angin puting beliung membuat heboh masyarakat di sebagian wilayah di Riau, bahkan di Kota Dumai, peritiwa tersebut dikabarkan telah merusak sembilan ruang kelas SMA Negeri 5 Dumai pada Selasa (11/11) pukul 12.40 WIB.

      Bagian atap pada sejumlah ruang kelas sekolah yang berada di Jalan Lintas Dumai-Pakning itu dilaporkan mengalami rusak berat.

      Namun analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Ibnu Amiruddin menyatakan bisa jadi peristiwa itu hanya disebabkan angin kencang dan bukan angin puting beliung seperti yang dikabarkan.

      "Terkadang ketidaktahuan masyarakat, menyebabkan setiap peristiwa angin kencang yang merusak bangunan dan lainnya disebut sebagai puting beliung. Padahal belum tentu angin puting beliung, karena peristiwa ini sebenarnya sangat jarang terjadi di daerah tropis seperti Indonesia," katanya.

      Ibnu mengatakan, angin puting beliung di Indonesia merupakan peristiwa langka terjadi karena kecenderungannya terbentuk oleh arus angin ketinggian yang di atasnya dan dibawahnya hingga saling terbentur membentuk pusaran.

      Menurut dia, untuk di wilayah-wilayah luar ekuator atau di selatan ekuator seperti Indonesia, fenomena perputaran arah balik angin sangat jarang terjadi sehingga angin puting beliung dapat dikategorikan sebagai peristiwa langka.

      "Di Indonesia puting beliung hanya skala kecil dan kecenderungan terjadi di luar wilayah tropis. Namun terkadang dengan ketidaktahuan, masyarakat selalu menganggap angin yang merusak bangunan, menumbangkan pepohonan, dilaporkan sebagai dampak angin puting beliung. Padahal belum tentu," katanya.


      Siklus Hidrologi
      Pemerhati lingkungan dari Universitas Riau (UR), Tengku Ariful Amri, sempat mengatakan, cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Tanah Air, khususnya di Riau, merupakan dampak dari terhambatnya siklus hidrologi.

      "Banyangkan, sirkulasi air yang seharusnya tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi, kini terasa kian tersendat," ungkapnya.

      Akibatnya, demikian Tengku Ariful Amri, terjadi penumpukan penguapan yang akhirnya menyebabkan kondisi ekstrim di berbagai wilayah Tanah Air.

      Kondisi demikian, menurutnya, juga terjadi di sebagian besar wilayah Riau, sehingga musim hujan dan kemarau datang secara tiba-tiba, tanpa dapat diramalkan secara pasti.

      Intinya, lanjutnya, saat ini berbagai bentuk hidrologi di muka bumi sudah tidak memiliki pola angin atau tak terwujud seperti layaknya. "Hal ini bisa jadi karena alam di wilayah kita tidak lagi terjaga dengan baik dan mengalami kerusakan parah," kata Tengku Ariful Amri.


      Kondisi Miris
      Kondisi yang miris, karena ketika kemarau, banyak pihak melakukan perluasan areal perkebunan dengan cara membakar, kegundulan hutan berakibat asap dan banjir serta angin kencang melanda ketika hujan, kata pemerhati sekaligus pakar lingkungan Hariansyah Usman.

      Kondisi demikian menurut dia sudah seharusnya diantisipasi sejak dini secara serius oleh berbagai pihak agar tidak menimbulkan korban dan kerugian yang lebih besar.

      Saat ini, kata dia pola bencana di Riau mulai berubah drastis dan tak lagi bisa diprediksi secara nyata dan berkala.

      Pembalakan hutan dan ekspansi kebun kelapa sawit ditengarai menjadi penyebab utama bencana banjir dan kekeringan termasuk kabut asap di Riau.

      Air yang tak terserap tanah di musim penghujan dan cadangan air yang diserap di musim kemarau merupakan sifat yang merugikan dari tanaman kelapa sawit.

      Akibatnya, ikan-ikan mati, eceng gondok subur, alur pelayaran sungai terganggu, dan pinggir sungai mengalami abrasi, debit air yang minim mengganggu kesehatan masyarakat dan banyak lagi dampak negatif akibat ulah manusia ini.

      Bencana alam tidak semata-semata sebuah hal yang datangnya dari Sang Maha Kuasa. Bencana alam yang terjadi di sebagian besar nusantara adalah akibat akumulasi dari carut marutnya pengelolaan sumber daya alam, katanya.

      Ia mengindikasikan, lebih dari 80 persen bencana alam yang terjadi di Riau merupakan dampak dari kesalahan berbagai pihak dalam mengelola sumberdaya alam.

      Turunannya, yakni praktik eksploitasi yang tidak pernah mengupayakan keseimbangan ekosistem, hal ini yang kemudian menimbulkan dampak bencana alam disebagian besar wilayah Indonesia tidak terkecuali Riau.

      "Katakanlah seperti banjir, asap akibat polusi udara dan kebakaran hutan, kekeringan, semuanya adalah fakta realitas yang dilakukan oleh manusia," katanya.

      Pola kehidupan masyarakat yang berpusat pada daerah yang memiliki sumber air dan lahan saat ini kurang mencermati dampak dari instanisasi pengelolaan, termasuk pengembangan lahan perkebunan yang terus menerus "menggerogot" kawasan keanekaragaman hayati.

      Hulu persoalannya adalah kontrol yang kurang baik serta tidak ada program perlindungan daya ekosistem yang nyata. Ditambah lagi manusianya yang rakus demi kepentingan ekonomi semata.

      "Ini yang seharusnya kita lihat, di mana kearifan lokal itu sangat dibutuhkan untuk mempertahankan alam tanpa bencana," kata Hariansyah.

      Kearifan lokal budaya masyarakat setempat juga sangat dibutuhkan untuk mendeteksi dini bencana alam bahkan mencegahnya secara bersama.

      Namun kearifan lokal ini tahun ke tahun kian terkikis, bahkan lambat laun akan hilang atau dihilangkan secara sistematis. "Fakta ini sesuai dengan pengamatan kami di lapangan," katanya.


      Kebijakan Pembangunan
      Kearifan lokal dalam kontribusi terhadap alam kemudian tidak pernah di tindaklanjuti secara nyata oleh pemerintah di daerah, terlebih dalam menentukan kebijakan pembangunan yang seharusnya bisa diambil menjadi sample masa depan bangsa dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana alam.

      Paradigma pembangunan saat ini menurut dia masih ekonomiriantit dan lebih mementingkan kepentingan investasi ketimbang dampak alam yang akan dihadapi di kemudian hari.

      Hal demikian yang kemudian, kata dia, memberanguskan kearifan-kearifan lokal atau tradisional masyarakat adat Tanah Air dalam menjaga keutuhan atau mempertahanankan lingkungan yang bersahabat.

      Pihaknya mendesak dan mengajak pemerintah untuk melakukan moratorium hutan atau jeda tebang. Di mana dalam kondisi kritis saat ini, kata Hariansyah, baik itu menurunnya sumberdaya alam terbaharukan, baik mineral maupun tambang migas yang kian terberanguskan, kemudian menyusutnya hutan alam yang sangat signifikan.

      "Hal ini yang kemudian memunculkan dampak negatif termasuk bencana alam dan mungkin krisisnya energi masa depan," katanya.

      Sudah saatnya, demikian Hariyansyah, pemerintah mengambil kebijakan untuk menghentikan dulu eksplotitasi dan beri kesempatan untuk alam bisa lagi berkembang hingga mampu menangkal berbagai bencana yang saat ini kian rutin melanda berbagai kawasan Tanah Air.

      "Kita perbaiki tata kelolanya terlebih dahulu. Jika ini dilakukan secara benar, maka akan ditemukan jalan keluar perbaikan lingkungan jangka panjang," katanya.

      Minimal, menurut dia, untuk moratorium guna berbaikan lingkungan itu adalah 15 tahun, tidak cukup dua tahun mengingat kondisi kritis di lapangan, termasuk terus berkurangan emisi karbon.

      Dalam waktu jeda itulah, menurut Hariansyah, sebenarnya dapat dimanfaatkan pemerintah dan masyarakat bagaimana ke depan mengelola sumber daya alam dengan cara yang baik hingga tidak memunculkan dampak bencana.

      Kearifan lokal akan menjadi suatu pegangan bagi masyarakat dan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang lingkungan hidup, agar daerah ini tidak lagi didera oleh aneka bencana di masa mendatang.

      Pewarta: Oleh: Fazar Muhardi
      Editor : Aprionis
      COPYRIGHT © ANTARA 2025

      Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

      • Whatsapp
      • facebook
      • twitter
      • email
      • pinterest

      Berita Terkait

      LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      6 jam lalu

      HAKLI Babel pantau kawasan pemukiman setelah banjir rob

      HAKLI Babel pantau kawasan pemukiman setelah banjir rob

      23 Desember 2025 14:56

      Hasil penjualan tiket film Timur disumbangkan untuk korban banjir Aceh-Sumatera

      Hasil penjualan tiket film Timur disumbangkan untuk korban banjir Aceh-Sumatera

      23 Desember 2025 09:57

      Pemkab Bangka Tengah salurkan Rp150 juta untuk daerah terdampak bencana

      Pemkab Bangka Tengah salurkan Rp150 juta untuk daerah terdampak bencana

      22 Desember 2025 22:40

      Babel jadikan Hari Bela Negara bantu korban bencana Sumatera

      Babel jadikan Hari Bela Negara bantu korban bencana Sumatera

      22 Desember 2025 14:33

      Seluruh pengungsi korban banjir di Aceh Barat sudah kembali ke rumah

      Seluruh pengungsi korban banjir di Aceh Barat sudah kembali ke rumah

      22 Desember 2025 11:03

      Rakit rombongan Wagub Aceh terbalik saat menyeberangi sungai di Aceh Tengah

      Rakit rombongan Wagub Aceh terbalik saat menyeberangi sungai di Aceh Tengah

      21 Desember 2025 22:53

      Cek fakta, video Ronaldo membantu korban banjir di Indonesia

      Cek fakta, video Ronaldo membantu korban banjir di Indonesia

      20 Desember 2025 23:12

      Terpopuler

      Apa itu puasa Rajab? Ini pengertian, jadwal dan kalender Rajab 1447 Hijriah

      Apa itu puasa Rajab? Ini pengertian, jadwal dan kalender Rajab 1447 Hijriah

      Menyambut bulan Rajab 1447 Hijriah, ini keutamaan menunaikan puasanya

      Menyambut bulan Rajab 1447 Hijriah, ini keutamaan menunaikan puasanya

      Tundukkan West Ham 3-0, Manchester City rebut pucuk klasemen Liga Inggris

      Tundukkan West Ham 3-0, Manchester City rebut pucuk klasemen Liga Inggris

      Update klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia kokoh di peringkat kedua

      Update klasemen medali SEA Games 2025: Indonesia kokoh di peringkat kedua

      Belum ganti puasa Ramadhan, bolehkah puasa Rajab? Ini penjelasannya

      Belum ganti puasa Ramadhan, bolehkah puasa Rajab? Ini penjelasannya

      Top News

      • Wabup Bangka Tengah tekankan kerukunan antarumat beragama

        Wabup Bangka Tengah tekankan kerukunan antarumat beragama

        5 jam lalu

      • Zohran Mamdani janji lawan Islamofobia di New York jelang menjabat

        Zohran Mamdani janji lawan Islamofobia di New York jelang menjabat

        5 jam lalu

      • LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

        LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

        6 jam lalu

      • Menkeu Purbaya: Dana bencana Sumatera cukup, tak perlu alihkan MBG

        Menkeu Purbaya: Dana bencana Sumatera cukup, tak perlu alihkan MBG

        6 jam lalu

      • Mendagri imbau momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tidak dirayakan secara berlebihan

        Mendagri imbau momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tidak dirayakan secara berlebihan

        6 jam lalu

      Antara News babel
      babel.antaranews.com
      Copyright © 2025
      • Top News
      • Terkini
      • RSS
      • Twitter
      • Facebook
      • Mancanegara
      • Bangka Belitung
      • Lipsus
      • Lingkungan
      • Olahraga
      • Gaya Hidup
      • Opini
      • English-news
      • Pariwisata Babel
      • Ketentuan Penggunaan
      • Tentang Kami
      • Pedoman
      • Kebijakan Privasi
      • BrandA
      • ANTARA Foto
      • Korporat
      • PPID
      • www.antaranews.com
      • Antara Foto
      • IMQ
      • Asianet
      • OANA
      notification icon
      Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com