Brisbane, Australia (Antara Babel) - Amerika Serikat, Australia, dan
Jepang, mendesak Rusia menghentikan campur tangan di Ukraina dan berlaku
adil bagi para korban pesawat Malaysia Airlines yang ditembak jatuh
pemberontak pro-Rusia.
Para pemimpin ketiga negara itu setelah melakukan pertemuan,
Minggu, sepakat menentang aneksasi Rusia atas Semenanjung Krimea dan
mengacaukan Ukraina timur, dan menyeret ke pengadilan mereka yang
bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17 Malaysia itu.
Seruan bersama itu dikeluarkan dalam satu pernyataan setelah
perundingan tiga pemimpin antara Presiden Amerika Serikat, Barack Obama,
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dan Perdana Menteri Jepang,
Shinzo Abe, di sela-sela KTT G-20 di Australia.
KTT itu diwarnai pertengkaran antara para pemimpin Barat termasuk
Obama dan Abbott dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyangkut
Ukraina dan penembakan jatuh pesawat MH17 Malaysia Juli.
Barat mengatakan, MH17 itu ditembak jatuh oleh pemberontak
pro-Rusia di Ukraina timur, menggunakan satu rudal yang dipasok Rusia.
Moskow membantah keras tuduhan-tuduhan itu.
Setelah tuduhan-tuduhan di Brisbane itu, satu sumber Rusia
mengatakan Putin berencana akan meninggalkan KTT G-20 itu, Minggu pagi,
kendatipun berita ini kemudian dibantah Kremlin.
Berita Terkait
Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia
18 November 2024 09:38
Ukraina rilis penyadapan komunikasi radio tentara Korut di Rusia
11 November 2024 09:56
Zelenskyy: Pasukan Ukraina bertempur melawan tentara Korea Utara
6 November 2024 13:17
Empat kapal perang Rusia sandar di Surabaya untuk Latma Orruda 2024
4 November 2024 13:53
Rusia siap negosiasi damai dengan Ukraina
28 Oktober 2024 21:06
Rusia angkut "tentara bayaran" dari Korut dengan truk, kata Ukraina
28 Oktober 2024 12:50
Putin: Rusia tidak tertarik dengan eskalasi konflik Timur Tengah
25 Oktober 2024 11:13