Pangkalpinang (ANTARA) - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Persero melalui program CSR nya KBI Peduli menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia.
"Situasi penyebaran COVID-19 yang masih belum menunjukkan penurunan ini, melatarbelakangi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) untuk turut berperan dalam penanganan pasien COVID-19, khususnya penanganan kesehatan di RS," kata Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi, Selasa.
Ia mengatakan, wabah COVID-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020, hingga saat ini belum menunjukkan penurunan, bahkan sudah menembus angka 100.000 kasus.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per tanggal 28 Juli 2020 jam 12.00, menunjukkan jumlah kasus mencapai 100.303 kasus, dengan 37.292 dalam perawatan (37,2 persen dari konfirmasi), pasien sembuh 58.173 (58 persen dari konfirmasi), dan yang meninggal 4.838 (4,8 persen dari terkonfirmasi)
"Untuk saat ini, KBI melalui KBI Peduli menyalurkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) untuk beberapa rumah sakit serta lembaga yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.
KBI Perduli merupakan wadah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero). Sejak wabah COVID-19 melanda Indonesia, berbagai kegiatan telah dilakukan oleh KBI Peduli, baik itu bantuan untuk pengemudi Ojek online, bantuan APD untuk tenaga medis dan lain-lain.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, untuk saat ini, fokus kegiatan KBI Peduli masih 100 persen untuk penanganan COVID-19. Dan semua kegiatan CSR yang biasanya dilakukan KBI ke berbagai kegiatan sosial, untuk sementara kami tunda, dan kami arahkan semua untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19.
"Selama bulan Juli 2020, KBI Peduli telah melakukan pengiriman bantuan berupa Alat Pelindung diri ke beberapa daerah," ujarnya.
Beberapa rumah sakit dan klinik yang telah menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD), yakni, RSD dr Soebandi Jember, RS, Nur Hidayah Bantul Yogyakarta, RS Masyithoh Tegaltejo Gunung Kidul, RSIA Permata Serdang Cilegon, dan RS Betha Medika Sukabumi. Selain itu, beberapa rumah sakit, klinik dan lembaga lain diberbagai daerah juga telah dijadwalkan untuk dilakukan pengiriman APD.
Terkait kegiatan CSR BUMN untuk penanganan Covid-19, beberapa waktu yang lalu Kementerian BUMN juga telah mengeluarkan kebijakan bahwa THR Dewan Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2020 ini, dimana BUMN didorong untuk menggunakan dana THR tersebut untuk penanggulangan COVID-19.
Fajar menambahkan, sumber dana kegiatan CSR KBI untuk percepatan penanganan COVID-19 ini, tidak hanya berasal dari THR Dewan Direksi dan Dewan Komisaris sesuai arahan kementerian BUMN.
"Namun lebih dari itu, ada juga budget CSR korporasi serta donasi yang berasal dari karyawan. Kedepan, kami akan terus memanfaatkan dana CSR ini untuk percepatan penanggulangan COVID-19. Kita belum tahu kapan wabah ini selesai. Dan untuk itu, KBI Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tentu akan berperan di garis depan untuk mendorong percepatan penanganan dampak COVID-19," ujarnya.
Selain terkait bantuan untuk tenaga medis, Program KBI Perduli selama ini rutin memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak ekonomi.
Kegiatan yang diinisisasi dan dijalankan oleh internal karyawan KBI ini, sampai saat ini masih terus menyalurkan bantuan, baik itu kepada panti asuhan, serta masyarakat golongan tidak mampu yang secara ekonomi sangat terdampak dari wabah COVID-19 ini.