Pangkalpinang (ANTARA) - Warga Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar tradisi "Nganggung" atau makan bersama di masjid, sebagai ungkapan syukur dan suka cita dalam menyambut serta merayakan Idul Adha 1441 Hijriah.
Pantauan ANTARA di sejumlah masjid di pusat Kota Pangkalpinang, seperti Masjid Jami, Al Aziz, Masjid Al Bakri, Masjid Al Aidil, sebagian warga setelah melaksanakan Shalat Idul Adha 1441 Hijriah, Jumat pagi, kembali ke masjid membawa dulang berisikan berbagai makanan lebaran untuk menggelar tradisi "Nganggung".
Pelaksanaan tradisi "Nganggung" yang menerapkan protokol kesehatan COVID-19 cukup lengang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, tradisi makan bersama menggunakan dulang dan tudung saji itu selalu dipadati warga.
"Kami tetap menggelarnya, karena sudah menjadi tradisi masyarakat daerah ini," kata Sekretaris Masjid Al Aziz Pangkalpinang Firman Aghriby.
Ia mengatakan warga yang ikut "Nganggung" di masjid tidak sebanyak saat Lebaran tahun-tahun sebelumnya karena sebagian warga memilih tetap berada di rumah untuk menghindari penularan COVID-19.
"Pelaksanaan tradisi 'Nganggung' ini tetap mengikuti protokol kesehatan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah, seperti mengatur jarak antarwarga, pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker, menyedia tempat cuci tangan, dan lainnya," kata dia.
Pengurus Masjid Jami' Pangkalpinang, Syamsul Bahri, mengatakan warga tetap menggelar "Nganggung", sebagai tradisi masyarakat secara turun temurun, untuk mempererat silahturahim dan kebersamaan.
"Kita mengizinkan warga menggelar tradisi 'Nganggung' di masjid, tetapi dengan syarat pelaksanaannya mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah," katanya.