Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi, menjanjikan akan membangun sejumlah fasilitas publik bagi para penyandang cacat atau disabilitas di provinsi itu, agar dapat memperoleh persamaan hak seperti warga lainnya.
"Seperti di negara-negara luas. Disana disediakan parkir khusus dan jalan khusus bagi penyandang disabilitas. Kami pun akan membangun seperti itu, seperti di bandara dan pusat perbelanjaan," ujarnya saat berdialog dengan penyandang disabilitas, di halaman Kantor Dinkessos Babel, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, akan mengkoordinasikan rencana tersebut dengan Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Babel dan DPRD Babel mengenai anggaran rencana tersebut.
"Saya juga yakin DPRD akan menyetujui rencana ini, karena saya yakin DPRD sekarang ini memiliki kepekaan sosial yang tinggi," katanya.
Menurut gubernur, para penyandang disabilitas tidak perlu berkecil hati dengan keterbatasan yang dimiliki namun justru menjadi motivasi untuk berkarya.
"Kita tunjukkan kita bisa seperti saudara yang lainnya. Saya berjanji pemerintah daerah akan memberi perhatian kepada penyandang disabilitas," katanya.
Jumadi, penyandang tuna netra asal Kota Pangkalpinang, berharap pemerintah provinsi memberi perhatian kepada para penyandang yang telah memiliki keterampilan dari pelatihan yang difasilitasi Dinkessos Babel.
"Banyak rekan-rekan kami yang sudah memiliki keahlian memijat namun terkendala tidak memiliki tempat pak. Terkadang kesulitan untuk menyewa ruko. Bahkan ada teman kami yang terancam diusir karena rukonya sudah habis kontrak. Kami mohon bantuannya pak," ujarnya.
Mendengar hal tersebut, Ketua DPRD Provinsi Babel, Didit Srigusjaya, meminta Dinkessos Babel untuk mengurus persoalan tersebut.
"Tolong pak hal ini diperhatikan Dinkessos. Saudara kita ini jangan sampai diusir. Kalau mampu diurus, kami akan setujui anggaran Dinkessos tapi kalau tidak terurus, kami akan pangkas," katanya yang turut mendampingi gubernur dalam dialog.
Kepala Dinkessos Babel, Roni Rachman, mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu mengirimkan sejumlah penyandang cacat ke tempat pelatihan agar memiliki keterampilan untuk mencari nafkah.
"Ada yang di Bekasi, Bogor dan Palembang. Saat ini juga sudah ada sejumlah penyandang yang diterima bekerja di perusahaan," katanya.