Koba, Babel (ANTARA) - Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai menghadapi kesulitan membendung penyebaran virus corona baru melalui klaster keluarga.
"Upaya terus dilakukan dengan melakukan penelusuran warga terkontak, namun virus terus saja berkembang akibat lemahnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan," kata Jubir Satgas COVID-19 Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Jumat.
Baca juga: Warga Bangka Tengah positif COVID-19 bertambah menjadi 30 orang
Bahrun mengatakan itu setelah menyikapi data perkembangan kasus virus corona di daerah tersebut yang terus menunjukkan grafik peningkatan sejak munculnya klaster keluarga pada Oktober 2020.
Berdasarkan data tabulasi perkembangan kasus, hingga hari ini sudah tercatat 222 orang terkonfirmasi positif virus corona dengan rincian 190 sembuh, dua meninggal dunia dan 30 orang masih diisolasi.
Bahkan berdasarkan data juga tercatat dalam rentang 3 November hingga 3 Desember 2020, rata-rata tiga warga terpapar setiap harinya.
Sementara tingkat kesembuhan menunjukkan grafik naik turun, hari ini persentase kesembuhan mencapai 85,6 persen menunjukkan angka menurun dibanding hari sebelumnya 87,1 persen.
Namun demikian angka pasien meninggal dunia sangat minim yaitu sebanyak dua orang atau tercatat 1 persen dari total jumlah kasus dan warga yang sudah dinyatakan sembuh.
"Kendati demikian, kami tetap berjuang dan terus membendung penyebaran virus corona baru ini. Bantuan warga sangat penting yaitu sadar dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Menurut dia, klaster keluarga sulit dibendung jika masyarakat masih lalai dalam menerapkan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi virus corona.
"Kami terus bekerja maksimal, tetapi mesti didukung dengan kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan," katanya.