Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan realisasi vaksinasi COVID-19 di Kota Pangkalpinang mencapai 79,09 persen dari 2.721 orang yang ditargetkan Kementerian Kesehatan, atau tertinggi dibandingkan kabupaten lainnya se-Babel.
"Hingga hari ini, 2.152 orang tenaga kesehatan di Kota Pangkalpinang sudah divaksin COVID-19 atau sudah mencapai 79,09 persen dari target awal yang ditetapkan pemerintah," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data terbaru, 7.817 orang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sudah melakukan vaksinasi atau 59,34 persen dari sasaran awal vaksinasi sebanyak 13.174 SDM kesehatan, tersebar di Kota Pangkalpinang 2.152 nakes atau 79,09 persen dari target 2.721 nakes.
Realisasi vaksinasi di Kabupaten Bangka 2.583 atau 72,35 persen dari target 3.570 nakes, Belitung sebanyak 1.062 nakes atau 69,01 persen dari target awal 1.539 nakes, Bangka Selatan 580 atau 46,07 persen dari target 1.259 nakes, Bangka Barat 882 atau 56,61 persen dari sasaran awal 1.558 nakes.
Selanjutnya, vaksinasi nakes di Kabupaten Bangka Tengah 42 orang atau 3,10 persen dari sasaran awal 1.353 orang, Belitung Timur sebanyak 425 orang nakes atau 36,20 persen dari sasaran awal 1.174 orang nakes.
"Kegiatan vaksinasi ini akan terus dilakukan sepanjang 2021 hingga 2022 untuk mewujudkan kekebalan tubuh dari serangan Covid-19, sekaligus diharapkan dapat mengurangi penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan, dan kematian akibat virus corona," katanya.
Menurut dia meskipun vaksinasi Covid-19 sudah diberikan, tidak berarti bahwa orang yang sudah divaksin boleh mengabaikan protokol kesehatan.
"Bagaimana pun kita tetap harus menjaga diri dari potensi terpapar Covid-19 dan kemungkinan bahwa virus ini telah beradaptasi atau bermutasi, mengingat saat ini penularan virus tidak lagi didominasi oleh kasus impor, namun sudah terjadi kasus transmisi lokal yang cukup banyak," katanya.
Oleh karena itu, ini yang musti menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini.
"Kita tak boleh lengah, bahkan panik, harus tetap awas, waspada dan juga peduli dalam mencegah serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini," katanya.