Pangkalpinang (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) menjalin sinerji dengan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dalam membantu peternak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna pengembangbiakan sapi.
Pemimpinan Cabang BNI Pangkalpinang Mus Adral di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan, bantuan itu dilakukan dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk peternakan sapi.
Selain untuk membangkitkan produktivitas dan perekonomian masyarakat, KUR itu juga bagian dari program tentang peningkatan kesejahteraan masyakat di tengah pandemi.
Melalui program tersebut, BNI memberikan modal bagi masyarakat Babel untuk beternak dan mengembangbiakan sapi. "Lalu, Jasindo menutup asuransi sapinya," katanya.
Untuk tahap pertama yang telah dijalan, BNI menyalurkan KUR sekitar Rp1,9 miliar bagi 38 peternak yang proses peternakannya sudah berjalan selama enam bulan.
Untuk periode kedua, BNI akan menyalurkan KUR sekitar Rp5 miliar untuk membiayai proses peternakan dan pengembangan sapi bagi 100 peternak di Babel.
Selain meningkatkan perekenomian masyarakat, program tersebut juga bermanfaat dalam penyediaan daging sapi yang dibutuhkan masyarakat Babel.
Dari informasi yang didapatkan selama ini, kebutuhan terhadap sapi yang akan dipotong di Babel sekitar 1.500 ekor per bulan, sedangkan yang baru terpenuhi sekitar 300 ekor.
"Jadi, masih banyak kekurangan (sapi) yang menjadi peluang untuk dikembangkan," ujar Mus.
Kepala Asuransi Jasindo Babel Sopian Oktanamal mengatakan, pihaknya memberikan penjaminan atas sapi yang diternak agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia mencontohkan kemungkinan sapi yang hilang atau mati. "Kalau mati atau hilang, Jasindo yang cover, dananya ditalangi BNI," katanya.
Selain bantuan modal dan jaminan asuransi, program pengembangbiakan sapi di Babel itu juga diyakini sangat membantu masyarakat karena adanya pihak yang akan menampung atau membeli sapi tersebut.
Pihak penampung itu disiapkan instnasi terkait di jajaran Pemprov Babel. "Jadi, peternak tidak perlu khawatir karena peliharannya sudah ada yang menampung," ujar Sopian.