Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman memutuskan untuk mempertahankan besaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) agar tidak dikurangi.
Isu yang kerap terdengar mengenai perubahan kebijakan besaran TPP membuat para pegawai cemas. Syukurnya, keputusan ini didapatkan setelah melalui beberapa pertimbangan dengan tujuan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik.
"Kami menyadari bahwa kondisi keuangan kita memang dalam keadaan yang tidak baik, namun dengan berbagai upaya dan kita sudah mencoba melakukan berbagai proses evaluasi," kata Erzaldi, saat memimpin rapat pimpinan (rapim) dan penandatanganan surat perjanjian kinerja tahun 2021 serta pembagian rapor kinerja perangkat daerah anggaran tahun 2020, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, mengenai TPP di jajaran Pemprov Babel, meskipun kondisi keuangan Pemprov Babel dalam keadaan yang kurang stabil, namun dengan usaha, pihaknya yakin dapat untuk mempertahankan TPP yang sudah ada.
"Beberapa kegiatan yang sudah kita susun dan terjadi refocusing untuk penanggulangan COVID-19 kami mengambil kebijakan TPP tidak dikurangi dengan harapan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa lebih baik," ujarnya.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pemerintah dapat mengoptimalkan fungsi dan kinerjanya sebagai pelayan masyarakat. Selain membahas TPP, Erzaldi mengusahakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya perputaran ekonomian bagi petani karena produksi beras di Babel cenderung meningkat.
"Petani lokal butuh dukungan kita, produksinya tidak kalah dengan yang lain. Karena itu ada baiknya, bila kita ikut mendukung produk lokal dengan membeli beras dari petani lokal. Jadi mereka bisa terus bertani," ujarnya.
Saat ini produksi padi di Babel mengalami peningkatan. Produksi padi sudah hampir memenuhi kebutuhan daerah hingga mencapai 50 persen dari kebutuhan.