Palembang (ANTARA) - Kepala Polri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyaksikan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada personel Polda Sumsel dan prajurit Kodam II/Sriwijaya di Palembang, Kamis.
Dalam kunjungan kerja bersama, Kapolri dan Panglima TNI melihat langsung proses penyuntikan vaksin tahap II kepada ratusan personel Polda Sumsel dan prajurit Kodam II/Sriwijaya di Gedung Drs Warsito Kompleks Pakri Palembang yang disiapkan sebagai petugas "tracer" dan vaksinator mendukung percepatan penanggulangan COVID-19.
Kapolri dan Panglima TNI juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Aman dan meresmikan Kolam Tangguh Mang Pedeka di Pakri atau kompleks perumahan anggota Polda Sumsel itu serta meresmikan Masjid Assa’Adah di mapolda setempat.
Kapolri Jenderal Listyo menjelaskan beberapa waktu lalu dia bersama Panglima TNI berkeliling ke beberapa daerah untuk melakukan pengecekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
“Hari ini kami mengecek langsung kegiatan penanggulangan COVID-19 dengan pelaksanaan vaksinasi massal di Kota Palembang,” ujarnya.
Vaksinasi massal dilaksanakan dengan berbasis risiko dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga "tracer" dan juga mempersiapkan anggota yang siap untuk menjadi vaksinator.
"Dengan sinergisitas TNI-Polri dan Dinkes masing-masing daerah, kegiatan penyuntikan vaksin dalam satu hari satu juta orang secara nasional bisa diwujudkan," ujarnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi menambahkan vaksinasi tahap kedua ini diikuti oleh anggota TNI-Polri khususnya babinsa dan bhabinkamtibmas.
“Dua hari ini direncanakan 2.000 anggota TNI-Polri divaksin COVID-19, setelah mendapat suntikan itu diharapkan mereka bisa diterjunkan ke puskesmas untuk melaksanakan 'tracing' sebagai tenaga 'tracer' dalam membantu menegakkan protokol kesehatan di kabupaten/kota hingga pelosok desa," ujar dia.
Menurut dia, babinsa dan bhabinkamtibmas ujung tombak dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, sehingga mereka diutamakan untuk segera divaksin.
"Jika masyarakat sudah divaksin sesuai target 70 persen, percepatan pertumbuhan ekonomi nasional akan terjadi sesuai target yang diinginkan," kata dia.