Koba (Antara Babel) - Sejumlah pohon jenis kayu langka yang dilindungi di Hutan Desa/Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, dirusak pengunjung dengan coretan gores secara permanen.
Pantauan Antara di Hutan Pelawan Namang, Jumat, sejumlah pohon kayu di sepanjang jalan setapak dalam hutan seluas 54 hektare itu banyak ditemukan coretan dengan berbagai tulisan sehingga kondisi batangnya tidak utuh lagi.
"Banyak terdapat coretan, tidak tahu siapa yang melakukannya, namun kemungkinan besar ulah para pengunjung," kata Riko, seorang pengunjung di Hutan Pelawan Namang tersebut.
Menurut dia, banyaknya coretan yang terdapat pada batang kayu langka di Hutan Namang tersebut terkesan menghilangkan keasrian hutan yang dilindungi itu.
"Sangat disayangkan adanya coretan itu, padahal kayu langka di Hutan Namang ini tidak ditemukan di daerah lain," ujarnya.
Hutan Pelawan Namang awalnya merupakan hutan desa yang dilindungi untuk dijadikan kawasan penangkaran madu alam yaitu madu pahit dan manis pelawan.
"Madu pahit dan manis tersebut disebut madu pelawan, karena lebah yang menghasilkan madu menghisap kembang dari pohon pelawan yang banyak ditemukan di Hutan Namang tersebut," katanya.
Sekarang Hutan Namang yang menghasilkan madu tersebut tidak hanya dikenal sebagai kawasan penangkaran madu tetapi sudah menjadi objek wisata alam.
"Banyak pengunjung dari dalam dan luar daerah datang ke hutan tersebut untuk melihat secara dekat proses penangkaran madu pelawan," ujarnya.
Sekarang, kata dia, hutan tersebut juga dijadikan objek observasi, pendidikan dan rekreasi karena kondisi alamnya yang masih asri.
"Makanya sangat disayangkan banyak ditemukan bekas coretan di pohon kayu tersebut, mestinya ini tidak terjadi agar pohon kayu langka tersebut tetap terjaga keasriannya," ujarnya.