Koba (Antara Babel) - Pihak CV Mutiara Alam Lestari (CV MAL) membantah limbah pabrik kelapa sawit dibuang ke Sungai Guntung karena menggunakan sistem terbuka tanpa membran kedap air di dasar kolam pembuangan.
"Kami memiliki lima kolam limbah dengan kapasitas 153.977 meter kubik dan setiap bulan dilakukan analisis kualitas air limbah," kata Head Enginering and Development CV MAL, Boedi Rahardjo di Koba, Selasa.
Hal itu dikemukakannya menjawab anggapan bahwa limbah pabrik milik CV MAL yang berlokasi di Kelurahan Arung Dalam, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung itu membuang limbah ke Sungai Guntung sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan dan bau busuk.
"Tidak mungkin kami membuang limbah ke sungai, kalau itu terjadi sama saja kami bunuh diri. Terkait bau busuk kami tidak bisa menghilangkan karena letak pabrik tidak jauh dari pantai kondisi angin sedikit kencang," ujarnya.
Ia menjelaskan, analisa kualitas air limbah tidak dilakukan sembarangan tetapi bekerja sama dengan PT Unilab Perdana Jakarta dan dilaporkan secara berkala kepada Badan Lingkungan Hidup Bangka Tengah.
"Pengolahan limbah ini menghasilkan baku mutu air yang sesuai dengan ketentuan yakni PH 6-7 dan bacterial oxygen demand (BOD) 3.000 mg/liter - 5.000 mg/liter," ujarnya.
Ia menyatakan, hasil uji laboratorium terakhir di kolam limbah terakhir tercatat Ph 6,99 dan BOD 2.282 mg/liter yang menandakan berada dalam ambang batas normal.
"Kami juga memperoleh persetujuan pengkajian Land Aplication (LA) dari BLH Bangka Tengah sesyuai dengan surat Nomor 660/039/PPLH/2014 tertanggal 9 Januari 2014," ujarnya.
Ia menyatakan, dengan adanya LA tersebut maka limbah yang dihasilkan dari pengolahan limbah dijadikan nutrisi bagi perkebunan yang lokasinya hanya radius beberapa meter dari lokasi pabrik.
"Jadi tidak ada pipa limbah yang mengarah ke sungai, kalau ada ditemukan pipa itu bukan pipa limbah melainkan untuk menormalisasi banjir di kawasan perkebunan sawit yang rawan banjir," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bangka Tengah Syamsuhairil mengatakan, berdasarkan hasil pantauan di lapangan memang tidak ditemukan adanya pembuangan limbah sawit ke sungai.
"Pipa yang ditemukan mengarah ke sungai itu merupakan pipa air dari perkebunan sawit yang sudah ada sejak dulu. Namun demikian, kami meminta pihak perusahaan mengatasi masalah bau busuk yang meresahkan warga," ujarnya.