Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan strategi membangun ketahanan iklim sebagai upaya penanggulangan bencana sekaligus bernilai ekonomi agar diminati masyarakat.
"Penanggulangan bencana melalui program ketahanan iklim ini perlu dilakukan bersama-sama dengan memberdayakan masyarakat, jika masyarakat tidak merasakan manfaat secara ekonomi, akan sulit dijalankan," kata Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan berbagai program dan kegiatan untuk membangun ketahanan iklim sudah disiapkan sebagai bentuk komitmen dan strategi dalam mengaktifkan kembali lingkungan sebagai pendukung utama ketahanan iklim.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Bangka Belitung, Pemkot berupaya melakukan penataan kampung kumuh menjadi kampung senyum sebagai pusat kegiatan ekonomi baru masyarakat.
Ia mengakui kondisi pandemi COVID-19 saat ini, berpengaruh nyata terhadap investasi yang masuk, penurunan pertumbuhan ekonomi, dan inflasi tinggi.
"Ini nyata dan kami optimistis dengan berbagai upaya yang sudah disiapkan akan bisa menjaga perekonomian tetap berjalan," ujarnya.
Selain mengubah wajah kampung kumuh menjadi kampung senyum, Pemkot juga akan melakukan kegiatan penanaman pohon dan membangun taman edukasi publik sebagai pusat interaksi sosial masyarakat dan keindahan kota.
Pangkalpinang akan menyiapkan pendukung ketersediaan air baku dan air bersih dengan mendirikan Embung Eka Guna.
Dalam penanggulangan sampah, Pangkalpinang akan bekerja sama dengan PT Kaltimex India untuk mengolah 70 ton sampah per hari menjadi sumber energi listrik.
"Kami juga melibatkan masyarakat untuk mengelola sampah yang jumlahnya 130 ton per hari agar dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dan bahan baku rumah tangga serta bangunan," Maulan menambahkan.
Menurut dia, restorasi lingkungan dan pemulihan lingkungan menjadi prioritas dan perlu adanya strategi yang baik dan upaya bersama untuk membangun ketangguhan iklim.