Koba (Antara Babel) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman meminta seluruh elemen di daerahnya untuk tidak terlalu meributkan masalah tapal batas jika ingin daerah maju.
"Tapal batas itu sudah ada, hanya tinggal ditetapkan saja. Jika harus ribut dengan persoalan ini, kapan bisa maju daerah ini," ujarnya di Koba, Senin.
Hal itu dikemukakannya terkait persoalan tapal batas antara Kabupaten Bangka Tengah dengan Kabupaten Bangka Selatan, tepatnya antara Dusun C2 di Kabupaten Bangka Tengah dengan Desa di Tepus Kabupaten Bangka Selatan.
Persoalan itu muncul ketika pada plang alamat Masjid Al-Hikmah tertera Desa Lubuk Pabrik, sehingga menimbulkan protes dari segelintir warga Desa Tepus, Kecamatan Air Gegas, Bangka Selatan.
"Sebenarnya persoalan ini sudah lama, sudah kami serahkan kepada pihak Pemprov Bangka Belitung dan juga sudah ada keputusan Kementerian Dalam Negeri bahwa itu masuk wilayah Bangka Tengah," ujar Erzaldi.
Ia menyatakan hanya tinggal eksekusi dari Pemprov Bangka Belitung karena sudah ada keputusan final dari Kementerian Dalam Negeri.
"Memang sebelumnya penetapan tapal batas tersebut sempat terkendala karena saat itu Gubernur Bangka Belitung Almarhum Eko Maulana Ali jatuh sakit," ujarnya.
Ia menegaskan, Masjid Al-Hikmah yang menjadi akar persoalan ini karena berada di wilayah Bangka Tengah sehingga diprotes sebagian warga Bangka Selatan.
"Padahal memang rumah ibadah itu masuk wilayah Bangka Tengah, sudah ada keputusannya dan hanya tinggal menetapkan patok atau tapal batas," ujarnya.
Ia mengharapkan jangan terlalu "ngotot" masalah tapal batas karena tidak terlalu subtansi karena sudah ada ketetapan sebagai legalitas hukum.
"Jangan ribut-ribut, yang penting layani warga dengan baik. Kalau saya bangun Bangka Selatan sementara uangnya dari Bangka Tengah, itu baru salah," tegasnya.