Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhammd Lutfi menegaskan, negara-negara ASEAN sepakat meningkatkan kerja sama dan fasilitasi perdagangan dengan mitra dialog serta menjamin kelancaran arus rantai pasok obat dan alat kesehatan untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Negara-negara ASEAN meningkatkan kerja sama perdagangan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Selain itu, juga terus bekerja sama mendorong percepatan program vaksinasi, serta menjamin arus rantai pasok obat dan alat-alat kesehatan,“ kata Mendag Lutfi dalam keterangannya, Selasa, di Jakarta.
Hal ini disampaikan Mendag Lutfi saat hadir di hari pertama rangkaian Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers /AEM) dengan negara mitra secara virtual, Senin (13/9). Kali ini, Mendag Lutfi menghadiri pertemuan dengan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Swiss.
Mengawali rangkaian pertemuan AEM dengan negara mitra dialog, para Menteri Ekonomi ASEAN bertemu dengan Menteri Perdagangan Tiongkok pada AEM and the Minister of Commerce (MOFCOM) Consultations ke-20.
Pertemuan tersebut membahas berbagai hal penting terkait hubungan ekonomi ASEAN dan Tiongkok.
Menurut Mendag Lutfi, dalam pertemuan AEM-MOFCOM juga disepakati agar ASEAN dan Tiongkok segera menyelesaikan pembahasan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) Upgrade Protocol.
Para Menteri juga mendorong finalisasi concept paper untuk melaksanan Studi Kelayakan Bersama (Joint Feasibility Study) untuk mengidentifikasi area-area kerja sama baru yang dapat dilakukan untuk meningkatkan persetujuan ACFTA.
Selain itu, para menteri juga mencatat tahun ini menandai 30 tahun ASEAN-China Dialogue Relations dan sepakat meluncurkan Joint Statement On Further Enhancing Trade and Economic Cooperation.
Join statement tersebut berisi komitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan ekonomi kedua belah pihak.
Mendag Lutfi menyampaikan, kerja sama dan fasilitasi perdagangan dan investasi ASEAN-Tiongkok harus tetap terbuka.
“Para Menteri bersepakat meningkatkan fasilitasi perdagangan dan menjamin perdagangan dan investasi ASEAN-Tiongkok tetap terbuka. Hal ini wajib dilakukan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” ujar Mendag Lutfi.
Selanjutnya, para Menteri Ekonomi ASEAN bertemu dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Ekonomi Republik Korea pada AEM-ROK Consultations ke-18. Para menteri kembali bertukar pandangan mengenai upaya memulihkan kondisi ekonomi pascapandemi COVID-19.
“Indonesia mendukung pemanfaatan digitalisasi teknologi dalam mendukung pelaku usaha, khususnya usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar. Indonesia juga menegaskan pentingnya keterbukaan pasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” ujar Lutfi.