Ambon (Antara Babel) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Maluku Frangky Papilaya mengatakan, masyarakat bisa
membedakan beras asli atau sintetik seperti plastik dengan cara
merendamnya ke dalam air.
"Beras sintetik itu sifatnya ringan, jadi kalau direndam otomatis
akan muncul ke permukaan, sedangkan beras yang asli akan tenggelam,"
katanya di Ambon, Sabtu.
Ia juga menyatakan bahwa pengujian beras plastik dapat dilakukan menggunakan cara dibakar.
"Beras sintetik akan meleleh, seperti plastik yang mengandung
senyawa berbahaya bagi manusia ketika mengkonsumsinya," katanya.
Menurut Frangky, pihaknya terus melakukan pemantauan mulai dari
tingkat distributor sampai pedagang pengecer guna mencegah masuk dan
beredarnya beras plastik.
"Sejauh ini Disperindag Maluku belum menemukan adanya kasus beras
plastik yang beredar di pasaran, baik di Pulau Ambon maupun sepuluh
kabupaten dan kota lainnya di Maluku," ujarnya.
Masyarakat juga diimbau segera melapor ke pos polisi, Perum Bulog,
atau Kantor Perindustrian dan Perdagangan kota maupun provinsi bila
menemukan adanya beras yang mencurigakan, karena kondisi geografis
Maluku yang terdiri dari pulau-pulau mudah dimanfaatkan orang tidak
bertanggungjawabkan untuk membawa masuk beras sintetik ke daerah ini
secara terselubung.
Frangky menambahkan, Gubernur Maluku Said Assagaff juga telah
mengeluarkan instruksi kepada instansi terkait termasuk Pemum Bulog
Divre Maluku dan kepolisian guna mengawasi peredaran beras secara ketat.
"Kita belum tahu pasti asal-usul beras plastik atau sintetik ini
dari mana karena pemeritah pusat masih melakukan kajian dan penyelidikan
mendalam, tetapi yang jelas masyarakat juga diminta waspada dan segera
melapor, bila menemukan beras sintetik," katanya menambahkan.
Berita Terkait
Bulog Belitung jual dua ton beras SPHP di Pasar Tani
15 November 2024 19:37
Molen-PDI Perjuangan siapkan 50 ton beras untuk masyarakat Pangkalpinang
10 November 2024 19:36
Produksi beras petani Babel naik 13,52 persen
4 November 2024 13:49
Gunawan "sadbor" ditangkap karena promosikan judi daring
1 November 2024 17:47
Produksi padi petani Bangka Belitung naik jadi 75.6 ton
1 November 2024 12:21
Bulog Belitung pasarkan beras SPHP ke wilayah pelosok
20 Oktober 2024 17:50
Bulog Belitung jamin kebutuhan beras masyarakat mencukupi
19 Oktober 2024 15:26
Harga komoditas pangan 19 Oktober, bawang merah Rp29.520 per kg
19 Oktober 2024 12:12