Pangkalpinang, (Antara Babel) - Pasokan kelapa tua di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang kurang karena petani cenderung memetik kelapa muda yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi.
Joni, pedagang kelapa parut di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Senin, mengatakan, pasokan kelapa tua kurang sehingga harga kelapa naik hingga 150 persen dari harga sebelumnya.
"Biasanya pasokan kelapa tua yang didatangkan dari daerah Bangka Tengah, Bangka Barat dan Sungailiat mencapai 800 butir per minggu, namun dalam sepekan terakhir hanya 400 butir," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini harga kelapa parut mencapai Rp7.000 per butir dari harga normal Rp2.500, sedangkan untuk harga kelapa yang tidak diparut Rp6.000 dari harga sebelumnya Rp1.500 per butir.
Diperkirakan harga kelapa untuk ke depannya akan naik karena petani beralih menjual kelapa muda daripada kelapa tua, sehingga pasokan kelapa tua akan semakin berkurang.
"Permintaan kelapa tua didominasi pengusaha atau pedagang makanan, sedangkan untuk kalangan ibu rumah tangga sepi dan permintaan kelapa meningkat pada saat hari- hari tertentu seperti hari besar keagamaan, acara adat dan pesta perkawinan," ujarnya.
Menurut dia, saat ini petani yang memetik kelapa muda, karena harga jual tinggi terutama dijual pedagang di sejumlah objek wisata dan jalan-jalan umum, apalagi sekarang musim liburan sekolah banyak yang mendatangi objek wisata," ujarnya.
