Surabaya (ANTARA) - Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr Wahidin Sudirohusodo produksi PT PAL Indonesia (Persero) siap bergabung dengan satuan armada TNI AL, setelah dinyatakan lulus uji kelaikan usai melaksanakan commodore inspection (CI) di selat Madura.
COO PT PAL Indonesia Iqbal Fikri di Surabaya, Senin, mengatakan sebelumnya kapal BRS ini juga telah melakukan uji pelabuhan (HAT) dan kelautan (SAT), lalu disusul commodore inspection, dan berikutnya siap menyandang gelar KRI dalam waktu dekat.
"Meski di tengah kendala COVID-19 yang berpengaruh langsung pada impor barang dan kehadiran tenaga ahli luar negeri. Kami dari PT PAL Indonesia tetap dapat menjaga komitmen dalam penyelesaian pembangunan Kapal BRS. Dan telah dilakukan langkah percepatan dalam penyelesaiannya," ujar Iqbal dalam siaran persnya.
Sementara itu, pencapaian kelaikan commodore inspection terangkum dalam rangkaian uji kecepatan, heli landing, stabilitas kapal, uji fungsi alat kesehatan, kapabilitas mesin, radar navigasi dan komunikasi, serta uji kelaikan sistem kapal.
Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Kadiskesal) Laksamana TNI dr Agus Guntoro yang ikut dalam kegiatan itu memuji kelengkapan Kapal BRS dr Wahidin Sudirohusodo, yang secara umum fasilitasnya lebih lengkap.
"Dalam kondisi pandemi COVID-19 dan Indonesia sebagai negara kepulauan, hadirnya Kapal BRS ini merupakan sebuah anugerah. Dengan kapabilitas kapal setara rumah sakit tipe C ini, dapat membantu daerah terpencil dalam mendapat fasilitas kesehatan serta ruang isolasi khusus untuk warga terjangkit COVID-19," katanya.
Hal yang sama diakui Kepala Dinas Komunikasi dan Elektronika Angkatan Laut (Kadiskomlekal) Laksamana TNI Joko Edi Supriyanto yang mengakui bahwa komunikasi kapal ini sangat sempurna, dibandingkan kapal-kapal lain milik TNI AL.
"Hanya perlu ada tambahan perangkat komunikasi, karena kapal ini akan dijadikan kapal komando," ujarnya.
Sementara itu, tim penguji commodore inspection mencatat bahwa Kapal BRS dr Wahidin Sudirohusodo mampu mencapai 22.0 knot di speedlog, pencapaian itu melebihi ekspektasi yang sebesar 19 knot pada 90 persen MCR.
Kapal BRS juga mampu melakukan turning circle test, Z maneuvering test, dan crash stop astern test. Hal ini membuktikan Kapal BRS dr Wahidin Sudirohusodo-991 siap untuk menjalankan misi kemanusiaan.
Dengan dilengkapi ambulance boat, LCVP, RHIB kapal BRS bersifat mobile. Sehingga dapat digerakkan dalam waktu singkat ke wilayah terdampak bencana dan melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana.
Kapal BRS merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam menghadapi pandemi yang sedang terjadi di Indonesia. Di samping itu, Kapal BRS juga dapat dipergunakan untuk evakuasi kebencanaan yang terjadi di Indonesia.
Dengan kemampuan total kapasitas angkut 242 pasien, metode yang digunakan dalam misi ini ialah dengan pembagian zonasi, rute embarkasi pasien, dan pengaturan sirkulasi udara.
Sebelum dilaksanakannya commodore inspection, Kapal BRS juga telah melakukan familiarisasi calon awak kapal dan heli deck party pada Jumat (7/1). Hal ini dilakukan untuk pengujian fasilitas kapal yang mampu membawa 3 helikopter dengan ukuran maksimum sejenis dengan UH-60 Black Hawk.
Usai dilaksanakannya commodore inspection yang ditandai dengan adanya laporan resmi dari pihak Disadal. Kapal BRS dr. Wahidin Sudirohusodo akan diserahterimakan kepada TNI AL pada Jumat, 14 Januari 2022.