Chicago (ANTARA) - Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada Selasa (18/1) melaporkan dua tambahan kasus flu burung yang sangat patogen pada unggas liar sehingga meningkatkan risiko potensi infeksi pada unggas peliharaan.
USDA pada Jumat (14/1) melaporkan kasus pertama dari jenis virus Eurasia H5 sejak 2016.
Departemen itu pada Selasa (18/1) mengatakan ketiga kasus flu burung tersebut adalah jenis H5N1.
Virus flu burung H5N1 telah menyebabkan gelombang wabah flu burung pada unggas di seluruh Eropa dan Asia.
H5N1 adalah salah satu dari sedikit jenis flu burung yang telah menular ke manusia, meskipun pejabat AS mengatakan ada risiko rendah untuk menular kepada manusia dalam kasus flu burung pada unggas yang dikonfirmasi pada Jumat (14/1).
Kasus infeksi ini mengejutkan karena jarang ada (flu burung) strain Eurasia yang sampai ke Amerika Utara, kata Carol Cardona, profesor kesehatan unggas di Universitas Minnesota.
"Virus flu burung cenderung menetap di belahan bumi tempatnya muncul," katanya.
Cardona mengatakan produsen unggas perlu memastikan virus tidak dapat masuk ke peternakan mereka.
"Peternak unggas akan sibuk musim semi ini. Mereka harus memeriksa pintu dan jendela setiap hari, dua kali sehari, 10 kali sehari," ujarnya.
Kasus terbaru flu burung H5N1 di AS itu ditemukan di Colleton County, Carolina Selatan, di mana kasus infeksi pada Jumat (14/1) ditemukan pada bebek liar. Selain itu, kasus serupa juga ditemukan di Hyde County di Carolina Utara, kata USDA.
Burung-burung liar dapat menularkan flu burung satu sama lain atau ke unggas ternak melalui kontak langsung dan melalui bulu atau kotorannya.
"Temuan ini tidak terduga karena burung liar dapat terinfeksi HPAI (flu burung yang sangat patogen) dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Mereka bisa membawa penyakit ke daerah baru saat bermigrasi," kata USDA.
USDA menyarankan peternak unggas untuk meninjau langkah-langkah keamanan untuk memastikan kesehatan ternak mereka dan mengimbau warga untuk mengenakan sarung tangan saat berhadapan dengan burung liar.
Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada Selasa (18/1) menyebutkan bahwa Spanyol melaporkan wabah flu burung H5N1 di sebuah peternakan di utara Madrid.