Pangkalpinang (ANTARA) - Sejumlah komunitas pemuda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengampanyekan gerakan pengendalian perubahan iklim sebagai bentuk dukungan dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022.
"Melalui kegiatan peringatan ini kami ingin seluruh warga bergerak bersama-sama dengan aksi nyata agar persoalan sampah, pelestarian lingkungan dan pengendalian perubahan iklim bisa ditangani dan dikelola lebih bijaksana dan berkelanjutan," kata Koordinator Peringatan HPSN Bangka Belitung Orie Fachridho Hermawan di Pangkalpinang, Senin.
Menurut dia, permasalahan sampah harus menjadi perhatian utama, baik dalam hal penanganan maupun pengelolaan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Untuk mendukung upaya tersebut, komunitas pemuda yang tergabung dalam Pepelingasih Babel dan Komunitas Recycling Generation Babel berinisiatif menggandeng sejumlah kelompok pemuda untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam olah sampah.
Rangkaian kegiatan yang digelar dengan jumlah peserta mencapai ratusan pemuda tersebut didukung penuh Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Babel, Biro Umum Sekretariat Daerah Babel dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta sejumlah instansi lainnya.
"Kami ingin para pemuda memiliki kapasitas dalam kepedulian terhadap lingkungan sehingga ke depan mereka mampu menjadi motor penggerak dalam penanganan sampah dan pelestarian lingkungan," katanya.
Peran serta pemuda dalam sektor pengelolaan sampah diharapkan mampu menjadi motor penggerak masyarakat sehingga bisa bersama-sama mengendalikan dampak perubahan iklim yang timbul dari sektor sampah.
Menurut dia, peningkatan keterampilan dan pemahaman penanganan tidak akan berhasil tanpa adanya aksi nyata yang melibatkan masyarakat.
"Sebagai bukti kegiatan ini tidak hanya sebatas seminar dan tukar pengalaman antarpeserta, kami juga menggelar aksi pungut sampah di lokasi Jembatan Emas Babel yang berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 386 kilogram," ujarnya.
Seminar edukasi lingkungan yang diikuti ratusan pemuda se-Babel tersebut mendatangkan narasumber antara lain Staf Khusus Gubernur Babel Bidang Lingkungan Hidup Elli Gustina Rebuin, PPS Alobi Babel Imam Wijaya dan lainnya.
Melalui kegiatan itu diharapkan para pemuda lebih lebih memahami perubahan iklim yang saat ini sudah bisa dirasakan dan mampu melakukan aksi untuk mengatasi permasalahan itu mulai dari hal-hal kecil.
"Dalam kegiatan ini kita juga melakukan sinergisitas dengan tiga program utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di Program Kampung Iklim atau Proklim, serta program perhutanan sosial," katanya.
Staf Khusus Gubernur Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Elli Gustina Rebuin mengatakan kegiatan ini menjadi langkah baik bagi Babel karena para pemuda dan relawan pegiat lingkungan bersama-sama melakukan komitmen untuk semakin peduli kelestarian lingkungan.
"Kami berharap program ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM, kampanye bersih lingkungan kita dorong agar semakin berkembang tidak hanya di Jembatan Emas dan Pantai Koala, namun juga di tempat-tempat lain," katanya.
Selain aksi nyata bersih sampah di lokasi wisata, diharapkan para pemuda juga menggalakkan kampanye agar masyarakat dan wisatawan semakin sadar terhadap sampah, baik sampah dari barang yang dibawa dari rumah maupun hasil belanja di sekitar destinasi wisata.
"Kampanye seperti ini harus berkelanjutan dan melibatkan unsur pemerintah, pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat agar dapat saling membantu mengendalikan perubahan iklim di Babel," kata Elli.
Berita Terkait
Babel kemarin, adaptasi perubahan iklim hingga kandidat empat besar audit stunting
7 November 2024 06:56
Sebanyak 393 desa di Babel rentan berisiko terdampak perubahan iklim
6 November 2024 12:53
Pemprov Babel susun rencana aksi adaptasi perubahan iklim
6 November 2024 12:49
PT Timah optimalkan dekarbonisasi mitigasi perubahan iklim
26 Oktober 2024 11:32
PT Timah tanam 45.000 mangrove untuk mitigasi perubahan iklim
11 September 2024 17:51
Indonesia Sentris : Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Yang Berkelanjutan
13 Juni 2024 09:17
Mencegah perubahan iklim lewat bangunan ramah lingkungan
30 Mei 2024 14:03
BMKG temukan ketebalan tutupan es di Papua berkurang empat meter
18 April 2024 14:36