Mentok, Babel (ANTARA) - Satuan Tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pada hari ini terjadi penambahan jumlah 54 pasien yang dinyatakan sembuh sehingga total menjadi 6.075 orang selama pandemi berlangsung.
"Dari jumlah keseluruhan kasus warga yang terkonfirmasi positif selama pandemi berlangsung sebanyak 6.650 kasus, sampai hari ini 6.075 dinyatakan sudah sembuh," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, M. Putra Kusuma di Mentok, Selasa.
Ia menjelaskan, sebanyak 54 pasien yang hari ini dinyatakan sembuh atau selesai menjalani masa isolasi berasal dari Mentok 46 orang, Simpangteritip dua orang, dan dari Kecamatan Parittiga sebanyak enam orang.
Selain tambahan kasus pasien sembuh, hari ini juga terjadi penambahan kasus warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 61 orang, berasal dari Mentok 29, Simpangteritip empat, Jebus 17, Parittiga satu, Kelapa tiga dan dari Kecamatan Tempilang tujuh orang.
"Dengan tambahan 61 kasus baru ini, hari ini jumlah pasien wajib isolasi menjadi 428 orang, berasal dari Mentok 208, Simpangteritip delapan, Jebus 45, Parittiga 40, Kelapa 19 dan Tempilang 108 orang. Untuk kasus pasien meninggal dunia masih tetap 147," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi mengatakan telah menerima Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan perjalanan orang dalam negeri pada masa pandemi COVID-19.
Pada aturan terbaru tersebut disebutkan pelaku perjalanan domestik dengan transportasi darat, laut, maupun udara tidak perlu menunjukkan bukti tes antigen atau PCR negatif.
"Kebijakan ini berlaku bagi mereka yang sudah divaksin lengkap, dan kebijakan ini akan segera kami terapkan di daerah," katanya.
Dengan adanya kebijakan baru tersebut diharapkan perekonomian daerah dan masyarakat berangsur pulih.
"Meskipun demikian kami berharap masyarakat tetap patuh protokol kesehatan guna meminimalkan risiko tertular virus. Tetap waspada karena masa pandemi COVID-19 belum berakhir," kata Achmad.