Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggencarkan sosialisasi terkait aksi konvergensi penanganan tengkes untuk meningkatkan kualitas hidup anak di daerah itu.
"Potensi 'stunting' (tengkes) di daerah ini masih ada dan ini perlu menjadi perhatian bersama secara lintas sektor," kata Sekda Bangka Tengah Sugianto di Koba, Kamis (10/3).
Ia menjelaskan sosialisasi dan aksi konvergensi penanganan tengkes di masyarakat perlu untuk mencegah kasus kekerdilan itu pada anak.
"Terutama sosialisasi pola hidup sehat dan pola makan yang sehat untuk anak," katanya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Bangka Tengah drg Eva Algafry mengatakan pihaknya peduli penanganan tengkes di daerah itu.
Setidaknya, katanya, ada empat poin penting yang sudah dijalankan PKK bersama pemerintah daerah setempat untuk mendukung program ini.
"Pertama, PKK menekankan kesadaran masyarakat melalui peningkatan peran kader di mana setiap tahun bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk menyegarkan kembali ilmu dan keterampilan kader, kemudian mengoptimalkan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat, pemberian makanan tambahan, mengawasi tumbuh kembang anak," katanya.
Ia juga berharap, lintas sektor, OPD, dan pemerintahan desa/kelurahan memahami kekerdilan sehingga angka kasusnya secara bertahap bisa diturunkan.
"Kalau bisa, lain kali ketika menghimpun lintas sektor dipastikan perwakilan sektor ini bisa datang semua. Dengan demikian bukan hanya Dinkes saja yang terkesan bertanggung jawab untuk penurunan 'stunting', melainkan banyak pihak yang harus dilibatkan,” ujarnya.