Disperindag Babel latih pelaku UMKM bangun citra produk

Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya meningkatkan keterampilan pemasaran dengan melatih para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah membangun citra produk mereka.

"Kami berharap melalui pelatihan yang diikuti ratusan peserta pelaku UMKM di seluruh Babel ini membantu mereka dalam meningkatkan daya daya saing barang yang dihasilkan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Babel Tarmin AB di Pangkalpinang, Jumat.

Menurut dia, dalam persaingan semakin ketat seperti yang terjadi saat ini, membangun merek produk menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi para pelaku UMKM.

"Dalam pelatihan yang digelar secara tatap muka dan tatap layar ini kami mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri," katanya.

Kepala Bidang Peningkatan dan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Septo Soepriyanto dalam kegiatan itu mengatakan Pemerintah Pusat selalu mendukung berbagai upaya yang dilakukan daerah untuk bersama-sama meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM.


Menurut dia, Kementerian Perdagangan akan selalu mendukung dan mendorong pengembangan "brand" atau merek lokal melalui berbagai program yang selama ini telah dan akan terus dikembangkan, salah satunya melalui penyelenggaraan kegiatan pengembangan merk produk dalam negeri bagi pelaku usaha dan UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia bekerja sama dengan Markplus.

"Program pengembangan produk UMKM itu kami sinergikan dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang fokus pada pembinaan UMKM di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung," katanya.

Kegiatan pengembangan merek atau "rebranding" ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha mengenai pentingnya membangun merk sebagai salah satu upaya peningkatan daya saing dan nilai jual produk.

Pemerintah juga memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada pelaku usaha untuk membangun merek dagang dalam bentuk penataan identitas merek dan logo, serta aplikasi dalam bentuk materi promosi dan kemasan produk.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan wujud konkrit yang dilakukan Pemerintah kepada para pelaku usaha dan UMKM nasional, dengan harapan akan terus bertumbuh produk dari merek-merek lokal berkualitas dan mampu menguasai pasar baik di dalam dan luar negeri.


Selain itu, akan mendorong konsumen Indonesia agar semakin bangga akan produk buatan Indonesia sehingga tertarik untuk membeli dan menggunakan produk Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan laju perekonomian nasional, memperbaiki daya beli masyarakat dan mendorong kebangkitan ekonomi pascapandemi COVID-19.

"Semoga rangkaian program ini dapat menciptakan merek-merek lokal yang tangguh dan memiliki identitas lokal yang khas, sehingga produknya dapat dicintai dan digunakan baik oleh konsumen lokal maupun konsumen global," katanya.

Kemendag melalui Ditjen Produk Dalam Negeri berkomitmen mengembangkan daya saing produk dalam negeri, khususnya di Babel, melalui "rebranding" dan pengembangan merk melalui kerja sama dengan penyedia jasa konsultasi Markplus.

Ia menargetkan 60 merk dapat dibangun citranya untuk seluruh Indonesia, sedangkan khusus untuk pelaku usaha di Babel dijanjikan sebanyak 30 merk yang akan dibantu citra produknya sebagai komitmen dalam gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia.

Gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia diluncurkan Presiden sejak 2020 dan sudah mengalami peningkatan luar biasa dari sisi jumlah pelaku UMKM yang berdagang secara daring, bahkan saat ini tercatat sekitar 17 juta lebih pelaku UMKM yang berdagang daring, memanfaatkan berbagai jenis media digital.