Jakarta (Antara Babel) - Dua investor asal Korea Selatan menyampaikan minat untuk menanamkan modalnya di sektor kelistrikan dalam pertemuan "one-on-one" dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/8).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani yang mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan mengatakan dua investor itu terdiri atas BUMN setempat di sektor kelistrikan dan perusahaan swasta di bidang solusi pintar penyediaan energi dari energi terbarukan.
"BUMN Korsel di bidang kelistrikan berminat untuk mengikuti tender proyek pembangkit tenaga listrik di Banten dan Jawa Barat yang masing-masing berkapasitas 2 x 1.000 MW dengan rencana nilai investasi total sebesar Rp80 triliun," kata Franky di Jakarta, Sabtu.
Adapun sebuah perusahaan Korsel di bidang "smart solution" untuk penyediaan energi yang berasal dari energi terbarukan, juga berencana membuat kantor perwakilan di Indonesia dan akan melakukan studi kelayakan untuk menyediakan tenaga listrik di daerah terpencil.
"Hal itu sebagai tindak lanjut dari pertemuan one-on-one dengan Wapres RI," katanya.
Selain bertemu dengan dua investor di sektor kelistrikan, lanjut Franky, Wapres Jusuf Kalla juga mengadakan pertemuan "one-on-one" dengan sebuah perusahaan raksasa dunia asal Korsel di bidang industri peralatan telekomunikasi.
Perusahaan itu saat ini tengah melakukan konstruksi guna merealisasikan pabriknya yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut juga telah mendapatkan Izin Prinsip Penanaman Modal dari BKPM dengan rencana investasi senilai Rp6 trilliun.
Lebih lanjut, BKPM juga bertemu dengan perusahaan Korsel yang bergerak di bidang pakaian jadi yang berencana melakukan perluasan pabriknya yang ketiga.
Pabrik pertama berlokasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang telah berdiri dari tahun 1996, sedangkan pabrik kedua di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, juga telah berproduksi dan mengekspor produknya 100 persen.
"Pabrik ketiga direncanakan berlokasi di Jawa Tengah dengan rencana penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.500 orang," katanya.